Saturday, December 31, 2011

Inilah Engkau

Berawal dari sebuah jejaring sosial
Kita berteman dan berakhir dengan "sesuatu"
Engkau yang selalu mengisi malam-malamku
Yang menyusup dalam mimpi-mimpiku

Engkau yang belum kukenal
Menawarkan sejuta impian
Engkau yang baru hadir
Menorehkan sejuta harapan
Impian dan harapan semu
Yang akhirnya kutau jua

Engkau yang kukagumi
Larut dalam makian tingkahmu
Engkau yang misterius
Menyisakan sejuta tanya

Engkau yang menawarkan sejuta "m"
Yang melukisku lewat puisimu
Engkau yang kumau
Engkau yang pergi
Engkau yang kucari
Engkau yang menghilang

Engkau yang berbudi
Juga engkau yang menyakiti
Engkau yang berwibawa
Namun engkau yang menyayat hati

Oh
Engkau
Engkau
Engkau

"Sesuatu" telah terjadilah kini
Pertemanan ini hanya skenario mimpi indah di malam-malamku


Rumoh Aceh (Sabtu, 17122011 / 19:55)
By. Rose Dyana Manaf

Cinta...Cinta!!

Ruang hampa yang tercipta
Takkah ada yang mengisi
Ruang rindu yang membeku
Takkah ada yang mencairi..

Ah
Jiwa yang melayang pilu
Di keramaian hari minggu
Di desaknya pantai laut biru
Mereka hanya terpana
Dengan indahnya ombak
Tanpa peduli
Sebenarnya ruang hatinya sepi
Mereka tegar dengan kehendak Tuhan

Laut...
kau menyejukkan jiwa yang sepi
Kau mendinginkan hati yang tersiram bara api
Bara api cemburu karena cinta

Yaaa..
Lagi-lagi karena cinta

Pinggiran Pantai (Minggu, 25122011 / 17:40)
By. Rose Dyana Manaf

Zikir Mereka

Suara lantunan ayat suci terdengar lembut nan indah
Mereka mengaji
Mengharap keridhaan Ilahi Rabbi.

Ada yang menangis dan hanyut dalam isakan masing-masing.
Mereka memohon ampunan
Atas apa yang sudah dilakukan. Dosa yang sudah menggunung sangat sulit terangkat. Dosa yang dikumpulkan dari masa kecilnya hingga sampai renta seperti sekarang.

Ya Tuhanku..
Kami tahu Engkau Maha Pemaaf, maka maafkanlah segala salah kami.
Kami tahu Engkau Maha Pengasih. maka kasihanilah kami hambamu ini.

Wajah Baru

Tibalah saatnya
Aku kembali
Membuka hati
Merajut kasih

Dimanakah engkau
Kurindukan hadirmu
Dipelupuk mata nan indah
Menorehkan sejuta harapan


Adakah engkau bersemayam di sana
Adakah engkau mendengarkan semua
Adakah engkah membungkus asa
Adakah engkau mengikat jiwa


Dalam pelayaran yang baru
Dalam kapal yang baru
Dengan nahkoda yang baru
Dengan pelampung yang baru

Apakah 'kebaruan' menjamin kekekalan
Entahlah
aku mulai berlayar
Ombak yang besar adalah kekuatanku
Untuk bangkit.


Rumoh Aceh, (Selasa, 27122011 / 21:21)
By. Rose Dyana Manaf

Ceker Ayam dan Pulsa

Pagi ini ada sesuatu yang berbeda.
Perut terasa perih, mungkin karena para cacing berdemo minta jatah makan, bukan itu saja pulsaku yang baru kuisi tadi pagi ludes hanya dalam waktu 46 detik, hah!!
Apa sebenarnya yang terjadi?
Entahlah.. Yang pasti segera kulangkahkan kakiku menuju dapur agar para cacing tidak bertindak anarkhis. Dari kejauhan aku melihat nasi dan lauk lengkap di meja makan, ditambah lagi dengan ceker ayam.
Hmmmm, membuat perutku semakin keroncongan aja.
Ceker ayam termasuk salah satu makan tervavoritku.
Dulu waktu aku sedang mengikuti pendidikan, aku sering membeli ceker ayam yang biasa lewat di jalan depan 'kosan' kami.
"Mas, cekernya 3 ribu",
"Okey yank euk", begitu ramahnya sang penjual, kami biasa memanggilnya dengan sebutan "Mas Leo", entah apa artinya, yang jelas itulah panggilan yang membuat saya dan teman-teman menjadi sangat akrab dengannya.

"Wah.. Pasti enak nih," pikirku. Tanpa berpikir panjang aku langsung melahap makanan dan ceker di meja makan.

Semua Indah pada Waktunya

"Aku mencintaimu"
Yaa.. Mencintaimu karena Allah.
Masih anyar dalam ingatan saat engkau ucapkan kata itu.

"Aku juga mencintaimu, karena Allah".
Engkau yang kini telah melabuhkan cinta ke hati lain, semoga engkau bahagia dengannya.
Kesedihan terlihat jelas di garis wajahku, namun aku juga harus ingat bahwa "Aku harus berbaik sangka atas apa yang Allah kehendaki."
Jika memang engkau bukan yang terbaik, aku ikhlas, Ikhlas karena Allah.
Jika engkau tak mampu memberikan cinta yang tulus untuk kunikmati, aku ikhlas engkau dengan yang lain.

Aku yakin akan keputusan Allah, aku yakin akan Kasih SyangNya..
Aku yakin akan kenikmatan setelah ujian..
Aku yakin akan ada pelangi setelah hujan.
Aku yakin akan hatimu yang sebenarnya.

Sebenarnya adalah bukan untukku.


Rumoh Aceh (Kamis, 29122011 / 19:56)
By. Rose Dyana Manaf

Thursday, December 15, 2011

Aku Ingin Bebas

Kali ini aku sudah tak sanggup..
Kesabaran yang kian memudar
Kekuatan yang mulai lumpuh
Perlahan kuangkat tanganku untuk menggapai hari itu..
Hari ingin aku bebas
Bebas dan jauh dari semua.

Aku ingin sendiri
Kesabaranku yang percuma tak pernah kau hargai.
Biarkan aku terbang bebas mencari pelangi..
Mencari larik ungu di balik langit malam ini..

Aku sudah tak sanggup.
Aku hanya ingin bebas.
Mengertilah..
Aku ingin bebas..

Rumoh Aceh (Monday, 21112011 / 19:20)
By. Rose Dyana Manaf

RIHOEN

Rihoen..
Hanya satu kata
Tapi sangat menyiksa di malam sabtu ini.



Rihoen..
Hanya satu kata
yang membidani lahirnya cintaku

Rihoen..
Satu kata yang menghadirkan beragam rasa.

Rihoen..
Satu kata yang membuatku bertindak gila.

Rihoen..
Hanya satu kata yang ingin kukatakan padamu.
aku menunggumu

"Aku rihoen" :(


Rumoh Aceh (Jum'at, 09122011 / 20:45)
By. Rose Dyana Manaf

Kehilangan Yang Sempurna

Cemas nan deru teriakan yang senyap
Cuaca mulai ganas
Beringas
Panas

Kaukah senyum yang terukir di balik langit hari ini
Jiwa-jiwa melayang pilu
Ketika awan-awan melintas bergumul-gumul

Kau terus saja terbawa oleh kencangnya angin..

Kau menghilang
Bersembunyi di balik awan
Aku terus menanti
Namun semua tak berarti karena kau terus pergi bersama desiran angin
Tanpa meninggalkan jejak apapun di langit itu.

Aku terpatung
Menunggu dirimu yang sudah berlalu
Berharap engkau kembali
Merajut mimpi dan melukiskan pelangi dengan warna ungumu..


Kehilangan yang sempurna
Tak ada tanda kehadiran kembali.
Sampai di sini
Aku meratapi yang sudah terjadi.


Rumoh Aceh (Senin, 12122011 / 14:10)
By. Rose Dyana Manaf

Wednesday, December 7, 2011

BAHAGIA

Mentari pagi kembali melakukan rutinitasnya
Menyinari dunia yang masih dibalut embun.

Mentari terbit dan akupun bangkit.
Ada kegirangan yang sangat di pagi tadi.
Aku sampai tak percaya.
Ada sebuah deringan masuk
Yang membuat hatiku dag-dig-dug.
Ah, apa aku mimpi di pagi hari ??
Benarkah dia menghubungiku ?
Ataukah ini hanya halusinasi yang belum terpecah.
Dengan tangan yang bergetar kuangkat panggilan itu.
Dan bagaikan disembur air dimusim hujan.
Hatiku damai dan sejuk
Juga penuh tanda tanya.

Ada apa sebenarnya ??

Kau tak perlu menjelaskan tanyaku,
"Aku cukup dan sangat bahagia mendengar suaramu".

Ah..
Kau yang terus kunanti
Pagi ini kembali menyemangati diri.

"Masihkah kau menyimpan rasa itu ? Tanyamu..
Aku tak perlu menjawabnya karena kataku telah habis menyatakan semua itu ketika kau berlalu waktu itu..

Terimakasih, karena kau masih mengingatku :)


Rumoh Aceh (Rabu, 07122011 / 14:20)
By. Rose Dyana Manaf

PENGKHIANATAN CINTA

Akhir september dua ribu tujuh merupakan awal cerita panjang perjalanan cintaku. Waktu itu aku masih tercatat sebagai salah satu mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Aceh. Tepatnya pada Tanggal 27 Ramadhan Tahun 1428 H merupakan hari perkenalanku dengan seorang pria, sebut saja namanya Ardi.

Pemuda yang tampan juga sopan, itulah kesan pertama yang kurasakan. Pertemuanku dengan Ardi terjadi di sebuat pusat perbelanjaan di kotaku. Waktu itu hampir lebaran, jadi semua orang termasuk aku ikut berburu baju baru untuk lebaran. Tempat perbelanjaan itu adalah milik keluarganya Ardi yang ketika itu ikut menjaga dan melayani pembeli. Hiruk pikuk suara derungan kendaraan membuat aku semakin gerah, hari kian meninggi dan mataharipun mulai memuntahkan lavanya yang sangat panas.

Friday, December 2, 2011

Science is beautiful (poetry)

Studying science is good Look for it is worship Remember it is the beads Depth is jihad Teaching it who do not understand is charity Reminded that already menegrti is taqarub Science means of achieving a place in heaven friends in time of quiet comrade-in-exile Cicerone pleasure helper in trouble decoration in the middle of friends weapons in the face of the enemy Science revive the heart of ignorance lamp in the dark strength of any weaknesses means of achieving the degree to good people when living in the world and the next Science is a leader and charity are the followers Science is only given to people who are lucky not given to people who are lazy (Mu'az bin Jabal) dari bahasa Indonesia yg sudah saya translatekan..

Aku Rasa "cukup sudah" (Puisi)

sampai kapan ?
Mungkin inilah pertanyaan yang sangat pantas engkau klarifikasikan..
Sudah lama engkau berdiam diri
Menyendiri dari cerita panjang malam sabtu itu.
Malam dimana kau tawarkan keunguan..
Kau mencoba melukiskan warna ungu itu di hatiku.
"Aku sangat menyukai warna ungu".
Apa karena kau tau aku suka warna itu sehingga kau memperjelas warna itu di sudut hatiku ??
Tapi kenapa kau sendiri yang menghapus'a..

Sampai kapan ??
Kau berdiam diri
Bersemedikah engkau untuk mengumpulkan kekuatan lagi ?
Lelahkah kau bermain hati ?
Sudah berapa banyakkah "emas" yang engkau kumpulkan ?
Karena menurutmu "diam itu emas".
Sudah cukupkah kau corat-coret dinding hatiku dengan warna ungumu?
Aku rasa semua telah cukup.
Sekarang waktunya menutup catatan dan coretan penamu yang pernah bersarang itu..
Cukup sudah !!!
Aku lelah.


Rumoh Aceh (Senin, 28112011 / 19:20)
By. Rose Dyana Manaf

Sunday, November 20, 2011

Ibu.. Inikah anakmu ?? (Puisi)

Ibu...
Seseorang yang pernah memarahiku
Tapi juga menangis ketika ku jauh darinya..

Seseorang yang memberi pelajaran dengan penuh kasih sayang..
Rela melek dalam menjagaku saat sakit mendera..

Ibu..
Seseorang yang menangis ketika aku bahagia
Juga menangis saat aku terluka..

Ibu..
Seseorang yang punya hati rela menerima
Yang selalu di sakiti anak-anaknya
Namun dia penuh maaf ampun..

Karena Ibulah aku mengenal Tuhan..

Ibu...
Apa lagi yang harus kukatakan..
Baktiku padamu masih belum sempurna
Kenakalanku yang sungguh luar biasa..
Namun engkau selalu memaafkan..

Ibu..
Inikah anakmu ?
Aku adalah anakmu
Yang mencoba membahagiakanmu
Yang ingin membuatmu menangis..
Menangis karena bahagia melihatku bahagia ^_^


Rumoh Aceh (Kamis, 17112011 / 15:16)
By. Rose Dyana Manaf

Risywah (Suap-Menyuap)

Risywah merupakan memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu yang bukan haknya.

Allah SWt telah menyinggung praktek suap-menyuap pada sejumlah ayat Al-Qur'an, diantaranya Firman Allah SWT:
" Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan yang batil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui". (QS 2:188)

Rasulullah SAW juga telah memberi peringatan secara tegas untuk menjauhi praktik risywah. Rasulullah bersabda:
" Allah melaknat orang yang memberi suap, penerima suap, sekaligus broker suap yang menjadi penghubung antara keduanya" (HR. Ahmad).

Wednesday, November 9, 2011

Dimensi- dimensi Pelayanan Jasa Bank

Dimensi-dimensi Pelayanan Jasa  
 
Kualitas jasa pelayanan akan dinilai oleh konsumen atau nasabah. Dimensi kualitas pelayanan jasa menurut Zeithmal dalam buku Husein Umar dapat dibagi kedalam lima dimensi kualitas pelayanan jasa, yaitu:[1]

 
1.      Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. misalnya jika pegawai bank mengatakan bahwa pengajuan pinjaman atau ATM sedang diproses dan pegawai bank akan menelpon balik nasabah setengah jam lagi, maka pegawai bank tersebut betul-betul menelpon nasabahnya setengah jam kemudian. Keandalan saat diterapkan pada produk berarti mampu berfungsi seperti yang seharusnya.
                  Keandalan dalam jasa (service) seperti yang dikemukakan oleh Robert W. Bly dalam bukunya Fool - Proof Marketing berarti perbankan dapat memenuhi janji, melakukan apa yang dilakukan pada saat perbankan atau perusahaan tersebut mengatakan sanggup pada saat yang ditetapkan. Kebanyakan perusahaan sekarang ini tidak dapat diandalkan seperti yang seharusnya. Produk mereka dapat saja berkualitas tetapi bisa saja perusahaan tersebut memiliki kebiasaan melanggar janji atau komitmen dengan pelanggannnya.[2] Jika ini terjadi maka perbankan tersebut tidak dapat dipercaya lagi oleh nasabahnya yang lama-kelamaan perusahaan akan kehilangan nasabah yang akhirnya dapat membuat perbankan kehilangan asetnya karena bangkrut dan rugi.

Gejolak Hati

Hati adalah raja..
Begitulah kata pepatah dahulu kala yang masih mempunyai filosofi hingga sekarang..

Menjadi raja bagi tubuh manusia tentunya.
Bila hati sedang di landa kegalauan dan kekhawatiran yang teramat sangat maka kondisi kesehatan akan terganggu.. Misalnya saja ketika khawatir akan pertumbuhan jerawat di wajah yang dulunya mulus, karir yang belum kelihatan pangkalnya juga pendamping hidup yang terlihat masih samar-samar.. Semua itu berujung pada tersumbatnya kerja paru-paru. Orang yang khawatir biasanya akan terlihat pucat karena energi yang ada di paru-parunya tidak seimbang.

Saturday, November 5, 2011

Penat

Malam semakin sepi.. sekali-sekali terdengar suara jangkrik yang asyik bersahutan di pinggir sawah..
Malam ini kuingin teriak sekuat tenaga
Untuk menghilangkan semua penat yang ada.

Namun tiba-tiba masuk sebuah panggilan dari seseorang yang datang membawa secercah ketenangan
Berusaha membuatku terguling-guling saat ketawa
Agar apa yang terjadi di hati dan kepalaku menjadi sirna.

Tidak serta merta ku melupakan atas apa yang telah dilakukan padaku.
"Namun lebih baik menghilangkan pikiran dalam beban itu dan menganggapnya tidak ada, katanya..

Setelah berusaha mengatur nafas dan menenangkan pikiran akhirnya seonggok beban itu seperti tercabut sampai ke akarnya.

Terimakasih Tuhan..
Terimakasihku untukmu yang telah menemani malamku yang penat
Dan kau bisa mengembalikan dan menghadirkan kembali senyumku yang sempat tertunda beberapa saat ..

Selamat istirahat !!

Rumoh Aceh (Sabtu, 29 Oktbr 2011 / 02:00)
By. Rose Dyana Manaf

HaBeDay

Sungguh masa depan itu memang ada
Karena kau telah berhasil melewati satu tahun lagi usiamu
"Selamat ulang tahun sayang"

Mataku menitikkan bulir bening ketika mama mengingatkan hari jadiku..

Trimakasih bunda..
Kini aku telah dewasa
Umurku bertambah
Pertanda aku masih ada disampingmu..

^^ BUNDA ^^

Kelembutanmu membuatku semakin kuat
Menghadapi kenyataan hidup..

Kasih sayangmu tiada tara.
Engkaulah tempatku bersahaja
Dalam ceria
Dan duka..

Kaulah Ibuku yang sangat ku cinta..
T_T

Teruntuk Bunda Tercinta
(Sakdiah Hasan)

Rumoh Aceh (Rabu, 26 Oktb 2011 / 21:40)
By. Rose Dyana Manaf

Ada Apa Dengan Bank Syariah ??

Secara sederhana, Bank syariah merupakan suatu lembaga keuangan yang melakukan kegiatan ekonomi secara syariah.

Bank syariah sekarang muncul bagaikan jamur di musim dingin. Di beberapa kota seperti Aceh, bank syariah sudah mulai menampakkan hasil kerjanya. Namun, ternyata peminat bank syariah masih sangat sedikit, padahal hampir seratus persen penduduk Aceh beragama Islam. Tidak dapat di sangkal dengan kesenjangan tersebut. Menurut salah satu studi yang di lakukan di Lhokseumawe, terdapat beberapa faktor kenapa masyarakat belum dan kurang berminat dengan bank syariah, diantaranya dapat di simpulkan bahwa:

1. Tingkat pemahaman dan pengetahuan umat tentang bank syariah masih sangat rendah.

2. Belum ada gerakan bersama dalam skala besar untuk mempromosikan bank syariah.

3. Terbatasnya pakar dan sumber daya manusia ekonomi syariah.

4. Peran pemerintah masih kecil dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi syariah.

5. Peran ulama masih sangat kecil dalam mendakwahkan ekonomi syariah.


6. Belum optimalnya para akademisi dari perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi Islam dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah.

Rumoh Aceh ( Senin, 24 Oktbr 2011 / 16:04 )

Pesan Eistein

Pada Tahun 1938, Eistein menyampaikan pesannya kepada Mahasiswa California Institute of Technology, pesannya :

" Tidak cukup bagi kita hanya memahami ilmu agar hasil pekerjaan kita membawa berkah bagi manusia. Perhatian kepada manusia itu sendiri dan nasibnya harus selalu merupakan minat utama dari semua ikhtiar teknisi.
Jangan kau lupakan hal ini di tengah tumpukan diagram dan persamaan".

Referensi: Albert Eistein " Pesan Kepada Mahasiswa California Institute of Technology" ilmu dan perspektif.
Oleh : Jujun S. Suriasumantri.
---------
Sungguh suatu pesan yang perlu direnungkan, karena di tengah tumpukan grafik-grafik dan rumus-rumus kadang kita lupa, sebenarnya ini untuk apa ??

Ternyata ilmu tidak saja memerlukan kemampuan intelektual namun juga keluhuran moral, tanpa itu maka ilmu hanya akan membawa masalah dan bahkan dapat menimbulkan malapetaka.

Eistein juga pernah mengatakan bahwa "ilmu tanpa agama adalah buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh".

Dalam Islam, ilmu yang diwajibkan kepada setiap Muslim untuk mencarinya adalah ilmu yang mengangkat posisi manusia pada Hari Akhirat, dan yang mengantarkan kepada pengetahuan tentang dirinya, penciptanya, para nabinya, utusan-utusan Allah, para Pemimpin-pemimpin Islam, sifat-sifat Tuhan, Hari Akhirat, dan hal_hal yang menyebabkannya dekat dengan Allah.

Tingkatan-tingkatan mencari ilmu berbeda antara seseorang dengan yang lainnya sesuai dengan keahliannya masing-masing. Karena tidak ada pembatasan dalam pencarian kelompok ilmu, dan tahap apapun yang telah dicapai seseorang, masih wajib baginya untuk meraih tingkat yang lebih tinggi ( hal ini tentunya tergantung kapasitas dan kesabarannya juga).

Pengklasifikasian ilmu ke dalam ilmu agama dan nonagama, sepertinya tidak dapat dibenarkan, karena hal itu dapat menyebabkan kesalahpahaman bahwa ilmu nonagama terpisah dari Islam, dan nampak tidak sesuai dengan keuniversalan Agama Islam yang menyatakan dapat merahmati kebahagiaan penuh kepada kemanusiaan.

Kelengkapan dan kesempurnaan Islam sebagai suatu agama menuntut agar setiap lapangan ilmu yang berguna bagi masyarakat Islam dianggap sebagai bagian dari kelompok "ilmu agama".

Wallahu 'alam..

(Dari berbagai Referensi)

-----------------
Rumoh Aceh (Jum'at, 28 Oktbr 2011 / 16:16)

Keanggunan Karena Jilbab

Allah berfirman dalam Surat An-Nur : 31 yang artinya :

" Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka atau saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar di ketahui perhiasan yang mereka sembunyikan, dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung "

----------

Saudaraku yang seiman, tentu kalian semua tahu tentang kewajiban menutup aurat dan memakai jilbab bagi perempuan, banyak Hidits bahkan Ayat al-Qur'an yang mewajibkan memakai jilbab.

jilbab..
Selain membuat orang yang memakainya terlihat anggun dan semakin cantik, jilbab juga merupakan senjata ampuh agar kita tidak mudah di ganggu orang. Para preman merasa malu dan takut mengganggu wanita muslimah yang berjilbab.

Maksud menggunakan jilbab di sini adalah menggunakan jilbab yang sesuai dengan standar syariah.

Dulu Di Kota Metropolitan, orang yang menggunakan jilbab di anggap kulot dan kampungan, tapi sekarang lihat saja beberapa artis papan atas juga bahkan sudah mulai menggunakan jilbab.

Alasan mereka cukup sederhana, yaitu sudah mendapatkan ridho Allah.

Dalam Surat Al-Ahzab : 59, Allah ber Firman :

" Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ".


Sekarang apa yang terjadi di Nanggroe kita ?
Sungguh banyak wanita-wanita yang telah kehilangan jilbabnya, kehilangan marwahnya.

Bukan maksud saya menggurui saudara, tapi tidak ada salahnya kita kembali menjadi wanita seutuhnya yang dapat di banggakan oleh pasanganmu kelak.

Karena
Wanita itu merupakan makhluk mulia yang akan melahirkan generasi-generasi penerus yang dahsyat, yang hebat..

Wallahu'alam..


Rumoh Aceh (Sabtu, 22 Oktber 2011 / 19:25)
By. Rose Dyana Manaf

Wednesday, October 19, 2011

Menanti Pelangi

Pagi dalam damai
Siang dalam luka
Merindu senja kian menghampiri
Ku berharap ada pelangi mewarnai
Dan memberi cahaya dalam lukisan hati

Terangi warna indah dalam cinta
Basuh lukaku dengan warna syahdu
Aku merinduimu
Seperti kumenanti tetesan pertama hujan yang jatuh ke tanah
Basahi dan dinginkan api hati yang terbakar cemburu dan dustamu..

Semakin ku tunggu
Semakin dalam luka itu
Kubiarkan saja ini semua berlalu
Dan kurajut kembali di lain waktu
Bersama dengan yang menghargai cinta
Menyimpan kasih untuk di nikmati.

Kasihhhh.. Hadirmu terus kunanti ^^

Rumoh Aceh (Kamis, 13 Oktb 2011 / 08:31)
By. Rose Dyana Manaf

Kurelakan Semua

Saat jauh rindu itu begitu dekat
Saat dekat bosan itupun datang
Apa yang ingin kau katakan
Tak akan kupikirkan

Cintamu telah melumpuhkan jiwaku
Apa karena kebodohanku
Terlalu cepat menaruh hati padamu

Pada saat pertama kulihatmu
Ada hal yang paling dalam yang kurasakan
Kurasakan kejujuran, kecerdasan, dan kehangatan dirimu..
Kinipun sama hanya seribu kali lebih dalam dan lebih lembut

Tapi aku sadar
Ketulusan hati ini tak berarti untukmu
Mungkin kau belum mengerti
Sehingga kau sakiti..

Aku rela untukmu bahagia
Aku rela kau pergi untuk hidupmu jua..

Sepertinya benar seperti kata pujangga
Bahwa cinta dengan sayap lembutnya dia akan membawa kita terbang ke awan dan sebagaimana juga cinta menenggelamkan hingga ke dasar laut yang paling dalam.

Apapun yang terjadi ketahuilah doaku akan selalu ada disetiap sujudku untukmu..

Rumoh Aceh (Jum'at, 14 Oktb 2011 / 14:20)
By. RDM

Mahabbati Ilallah


Malam sering membuatku kesepian..
Jika aku kesepian
Di dalam lamunku ini
Ku teringat akan apa yang telah ku lalui hari ini juga selama ini..

Hati kecilku ingin mencari apa yang belum pernah aku cari..
Cinta yang selalu di impikan orang
Cinta yang selalu di harapkan orang
Cinta yang tulus dari lubuk hati yang dalam..
Cinta yang akan selalu bersemi sepanjang hidup ini

Cinta yang penuh dengan kerahmatan
Cinta yang penuh dengan keridhaan
Cinta yang penuh barakah
Cinta yang sarat dengan hikmah
Cinta kepada Ilahi Rabbi
Cinta sejati
Cinta yang hakiki
Untuk selamanya


Dan itulah yang aku cari.

Rumoh Aceh (Minggu, 16 Oktb 2011 / 22:25)
By. Rose Dyana Manaf

Wanita Itu Makhluk Mulia

Wanita..
Engkau perhiasan yang paling indah di dunia
Engkau begitu bermakna bagi kehidupan
Engkau adalah guru
Teman
Sahabat untuk keluarga..

Engkau di puja, di manja, dan di sayangi.
Engkaulah kaum yang lemah lembut
Penuh kasih sayang dan cinta bagi orang yang engkau sayangi..

Wanita..
Sungguh engkau begitu mempesona
Dikala engkau bertutur kata
Dikala engkau menjadi seorang yang shaleha
Dikala engkau menjadi istri yang setia
Dikala engkau menjadi ibu yang dapat di bangga
Dikala engkau menjadi teman berbagi rasa..

Wanita..
Engkau begitu istimewa
Engkau dimuliakan dalam Islam
Engkau disebut-sebut dalam kitabNya
Engkau sangatlah berharga..
Aku bangga menjadi bagian darimu


Rumoh Aceh (Minggu, 16 Oktb 2011 / 08:10)
By. RDM

Apa Yang Bisa Di lakukan ??

Pendidikan dan kemiskinan itu bak dua sisi mata uang. Keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Mereka yang tidak mengenyam bangku pendidikan sangat mudah terperangkap dalam kubangan kemiskinan.

Pendidikan juga merupakan mobilitas sosial bagi seseorang dan juga merupakan salah satu syarat untuk dapat naik ke kelas sosial yang lebih tinggi.

Dan pendidikan di negeri ini bukanlah barang gratis dan murah. Akibatnya yang bisa mengakses pendidikan secara memadai hanyalah kaum yang "berduit".

Karena itu tak heran bila kaum papa miskin di bumi pertiwi ini sangat sulit menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Jangankan di perguruan tinggi di tingkat SMP saja masih banyak anak miskin yang tidak mampu menamatkan sekolahnya.
Bantuan yang di berikan pemerintahpun tidak dapat memaksimalkan pendidikan kepada masyarakat miskin.

Itu semua karena minimnya anggaran pendidikan nasional yang di alokasikan pemerintah. Jika di bandingkan dengan negara tetangga, anggaran dana untuk pendidikan kita jauh lebih rendah di bandingkan mereka.

Di Malaysia misalnya anggaran nasional untuk pendidikan sudah di atas 30% dari APBNnya, bahkan di Singapura justru mendekati angka 60% dari APBNnya.

Fakta di atas tentu berbeda dengan negara kita yang hanya mengalokasikan 20% dari APBNnya untuk anggaran pendidikan nasional.
Karena itulah bangsa ini meminta bantuan pinjaman dari lembaga donor asing.

Namun, pinjaman itu kemudian di hentikan oleh Bank Dunia karena di lapangan terjadi kebocoran. Di korupsi oleh struktural pendidikan baik nasional maupun daerah.

Kita akui bersama bahwa pendidikan merupakan sarana pembebasan, pemberdayaan, perubahan nasib, serta pengembangan potensi kemanusiaan seseorang. Bahkan dalam skala besar pendidikan menjadi kendaraan penting demi membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Seperti misalnya Jepang, yang kini menjadi negara maju dan diperhitungkan negara-negara dunia karena berkat konsennya para pemerintahnya terhadap pendidikan.

Jika memang pemerintah belum serius untuk mengurusi pendidikan, terutama pendidikan bagi masyarakat miskin, lantas apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat ??

Rumoh Aceh (Senin, 171011 / 13:20)

Friday, October 7, 2011

Semangatku


Berdiam diri sejenak
Mencoba menjadi guru yang baik untuk diri sendiri
Tapi…
Sesuatu telah hilang
Bisakah kau kembalikan
Yang selalu kupertahankan
Kupupuk hingga tumbuh mengakar
Dalam jiwa yang damai
Namun tiba-tiba menjadi sirna

Semangatku telah tiada
Kuhanya meratapi apa yang telah hilang
Berusaha untuk kembali menggapai
Namun semua rapuh dalam ucapannya

Bukankah bersabar bukan berarti berdiam diri??
Berusaha sambil menggapai
Mengumpulkan kembali semangat yang telah hilang
Jika gagal itu hal yang biasa
Namun, tanpa usaha kegagalan menjadi sempurna

Kutepis semua kata-kata darinya
Bantu aku mendapatkan kembali sang penyemangat
Yang memberi inspirasi untukku berkarya
Yang menyayi ketika kuberduka
Tapi kenapa??
Sungguh sakit katamu itu
Tak sanggupkah kau hiburku lagi..
Hanya kau yang kunanti.

Rumoh Aceh (Jum’at, 7 Oktober 2011 / 15:03)
By. Rose Dyana Manaf

Korea Selatan (Seoul)


Korea adalah kota impianku
Korea yang menderita atas kebiadapan Jepang
Merdeka bukan berarti sekedar terlepas dari penindasan fisik
Namun juga terhapus dari kebiadapan mental dan ideologi

Korea adalah Negara kebanggaan
Yang mempunyai budaya dan tradisi yang unik
Hanbok yang merupakan pakaian tradisional Korea Selatan
Yang memiliki warna yang cerah
Dengan garis yang sederhana
Dan tanpa memiliki saku..

----------------------------
Geografis

Kota Korea Selatan memiliki wilayah seluas  99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar bergunung-gunung dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.


Iklim

Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa propinsi. Korea Selatan juga rentan akan serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika Serikat.

Pakaian Adat/Tradisional

Hanbok adalah pakaian tradisional Korea Selatan. Hanbok pada saat ini mengacu pada “pakaian gaya Dinasti Joseon” yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional. Beberapa elemen dasar hanbok pada saat ini seperti jeogori atau baju, baji (celana) dan chima (rok) diduga telah dipakai sejak waktu yang lama, namun pada zaman Tiga Kerajaanlah pakaian sejenis ini mulai berkembang. Lukisan pada situs makam Goguryeo menunjukkan gambar laki-laki dan wanita pada saat itu memakai celana panjang yang ketat dan baju yang berukuran sepinggang. Struktur tersebut sepertinya tidak banyak berubah sampai saat ini.
Pada akhir masa Tiga Kerajaan, wanita dari kalangan bangsawan mulai memakai rok berukuran panjang dan baju seukuran pinggang yang diikat di pinggang dengan celana panjang yang tidak ketat, serta memakai jubah seukuran pinggang dan diikatkan di pinggang.

Pada masa ini, pakaian berbahan sutra dari Tiongkok (Dinasti Tang) diadopsi oleh anggota keluarga kerajaan dan pegawai kerajaan. Ada yang disebut Gwanbok, pakaian tradisional untuk pegawai kerajaan pada masa lalu.

Pada masa Dinasti Joseon, jeogori wanita secara perlahan menjadi ketat dan diperpendek. Pada abad ke-16, jeogori agak menggelembung dan panjangnya mencapai di bawah pinggang. Namun pada akhir abad ke-19, Daewon-gun memperkenalkan Magoja, jaket bergaya Manchu yang sering dipakai hingga saat ini.

Chima pada masa akhir Joseon dibuat panjang dan jeogori menjadi pendek dan ketat. Heoritti atau heorimari yang terbuat dari kain linen difungsikan sebagai korset karena begitu pendeknya jeogori. Kalangan atas atau orang kaya memakai hanbok dari kain rami yang ditenun atau bahan kain berkualitas tinggi, seperti bahan yang berwarna cerah pada musim panas dan bahan kain sutra pada musim dingin. Mereka menggunakan warna yang bervariasi dan terang. Rakyat biasa tidak dapat menggunakan bahan berkualitas bagus karena tidak sanggup membelinya.
Umumnya dahulu kaum laki-laki dewasa mengenakan durumagi (semacam jaket panjang) saat keluar rumah.

Pria dan wanita memelihara rambut mereka menjadi panjang. Pada saat mereka menikah, mereka mengkonde rambutnya. Pria mengkonde (mengikat) rambutnya sampai atas kepala, sedangkan wanita mengkonde sampai batas di belakang kepala atau di atas leher belakang. Wanita berkedudukan sosial tinggi seperti kisaeng, memakai aksesori wig yang disebut Gache. Gache sempat dilarang di istana pada abad ke-18. Pada akhir abad ke-19, gache semakin populer di antara kaum wanita dengan bentuk yang semakin besar dan berat. Jokduri, jenis gache yang lebih kecil.

Tusuk konde binyeo, ditusukkan melewati konde rambut sebagai penguat atau aksesori. Bahan pembuatan binyeo bervariasi sesuai kedudukan sosial pemakainya. Wanita juga mengenakan jokduri pada hari pernikahan mereka dan memakai ayam untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin. Pria menggunakan gat, topi dari rambut kuda, yang juga bervariasi sesuai status atau kelas.

Tahun Baru Korea

Tahun Baru Korea (Korea: seollal; hangul:  atau Gujeong, hanja) adalah hari pertama dalam kalender lunar (kalender Korea). Seollal adalah hari raya rakyat Korea yang paling besar dan juga paling penting. Seollal terbagi dalam perayaan-perayaan meriah. Hari libur seollal berlangsung selama 3 hari. Seollal dianggap rakyat Korea lebih penting daripada hari tahun baru kalender Gregorian.  Tahun baru Korea jatuh pada tanggal yang sama dengan tahun baru Imlek, kecuali ketika bulan baru muncul antara jam 15:00 UTC (tengah malam waktu Korea) dan 16:00 UTC (tengah malam waktu Tiongkok). Dalam kasus ini (rata-rata terjadi 24 tahun sekali), bulan baru akan muncul “keesokan harinya” di Korea.
Seollal adalah tahun baru untuk semua keluarga. Warga Korea merayakannya dengan memakai Hanbok. Orang yang berada di kota besar berduyun-duyun mudik (pulang kampung) untuk menemui orangtua atau saudara yang tinggal di kota asal atau pedesaan. Pada saat ini biasanya jalan-jalan di kota besar seperti Seoul akan macet total. Pada pagi harinya mereka akan pergi sembahyang ke makam orangtua yang sudah meninggal untuk memberi hormat.

Di hari seollal juga banyak masyarakat Korea yang pergi berwisata ke daerah-daerah seperti ke Gangneung dan Donghae di propinsi Gangwon di pesisir timur untuk menyaksikan terbitnya matahari pertama di tahun baru. Orang Korea sangat hormat terhadap orang tua. Sebae adalah cara memberi hormat kepada orang tua atau kakek dan nenek pada hari tahun baru. Anak-anak mengunjungi orang tua mereka dan mengucapkan salam tahun baru sambil membungkukkan badan “saehae bok manhi badeuseyo” yang artinya semoga mendapat banyak keberuntungan tahun baru. Orangtua lalu memberi anak-anak mereka angpao. Dulu orang tua ada yang memberikan deok dan buah-buahan.

Ekonomi Korea



Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan ekonomi terbesar ke-12 di seluruh dunia. Setelah berakhirnya PDII, PDB per kapita kira-kira sama dengan negara miskin lainnya di Afrika dan Asia. Kemudian Perang Korea membut kondisi semakin parah. Sekarang PDB per kapita kira-kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi-ekonomi menengah di Uni Eropa. Pada 2004, Korea Selatan bergabung dengan “klub” dunia ekonomi trilyun dolar.

Kesuksesan ini dicapai pada akhir 1980-an dengan sebuah sistem ikatan bisnis-pemerintah yang dekat, termasuk kredit langsung, pembatasan impor, pensponsoran dari industri tertentu, dan usaha kuat dari tenaga kerja. Pemerintah mempromosikan impor bahan mentah dan teknologi demi barang konsumsi dan mendorong tabungan dan investasi dari konsumsi. Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.

Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena ekonomi dunia yang melambat, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, pertumbuhan pada 2002 sangat mengesankan di 5,8%. Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah beruabah menjadi negara industri utama dalam kurang dari 40 tahun. Pada tahun 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga dalam peringkat ke-12 dalam PDB nominal, tingkat pengangguran rendah, dan pendistribusian pendapatan yang relatif merata.


Peranan Konglemerat

Salah satu hal yang unik dalam ekonomi Korea Selatan adalah peranan chaebol (konglomerat) yang mendominasi sejak lama dan kebanyakan didirikan setelah Perang Korea. Pada 1995, di antara 30 atas chaebol, empat grup teratas Hyundai, Samsung, Daewoo, dan LG. Pada 2003, hanya 4 dari 18 chaebol terbesar tetap berjalan. Namun, mereka tetap mendominasi aktivitas ekonomi. Chaebol Korea Selatan sering dibandingkan dengan keiretsu Jepang. Perbedaannya adalah chaebol Korea masih dipegang oleh keluarga pendiri, tidak seperti keiretsu, yang dijalankan oleh manajer perusahaan profesional. Perbedaan kedua adalah pemerintah mencegah chaebol memiliki bank pribadi, sedangkan Keiretsu bekerja sama dengan bank tertentu, memberikan perusahaan tersebut mencari kredit yang tidak terbatas.

Taksi di Korea

Di Korea ada tiga jenis taksi, yaitu taksi biasa, taksi mewah, dan taksi tipe grup. Tarif awal taksi biasa adalah 1.900 won. Sedangkan tarif awal taksi mewah adalah 4.500 won. Tarif taksi mewah itu lebih mahal karena memakai mobil sedan mewah dan supir taksinya bersikap ramah tamah terhadap penumpang. Biasanya ongkos taksi dibayar dengan uang tunai. Tetapi taksi mewah dan sebagian taksi biasa dapat dibayar dengan kartu kredit. Taksi biasa berwarna abu-abu, putih, dan perak tetapi taksi mewah hanya berwarna hitam saja. Taksi tipe grup juga disebut taksi minivan dan cocok untuk dipakai oleh 4 atau 5 orang penumpang dan membawa banyak barang.


Kamsahamnida…

Referensi : dari berbagai literatur


Rumoh Aceh (Jum’at, 7 Oktber 2011 / 09: 23)
By. Rose Dyana Manaf

Tuesday, October 4, 2011

Kehidupan

Kehitaman..
pekat bak malam tak berpurnama
bercahaya
terang bak matahari di pagi hari..

Nuansa dalam ruang hidup
Membias di keseharian
Cercahan demi cercahan
Membekas di hati
Hidup tak seindah yang di kira
Bergejolak bak rintangan
Mau tak mau
Kehidupan harus di jalani
Walau tak seiring
Keinginan dalam jiwa

tetap semangat wahai sahabatku

Rumoh Aceh (Senin, 3 Oktb 2011 / 22:21)
By. Rose Dyana Manaf

Thursday, September 29, 2011

BANK DAN PERANANNYA DALAM STABILITAS KEUANGAN


Latar Belakang
              Rintisan praktek perbankan Islam di Indonesia dimulai pada awal periode 1980-an, melalui diskusi-diskusi bertemakan bank Islam sebagai pilar ekonomi Islam. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam pengkajian tersebut, untuk menyebut beberapa, di antaranya adalah Karnaen A Perwataatmadja, M Dawam Rahardjo, AM Saefuddin, dan M Amien Azis. Sebagai uji coba, gagasan perbankan Islam dipraktekkan dalam skala yang relatif terbatas di antaranya di Bandung (Bait At-Tamwil Salman ITB) dan di Jakarta (Koperasi Ridho Gusti). Sebagai gambaran, M Dawam Rahardjo dalam tulisannya pernah mengajukan rekomendasi Bank Syari’at Islam sebagai konsep alternatif untuk menghindari larangan riba, sekaligus berusaha menjawab tantangan bagi kebutuhan pembiayaan guna pengembangan usaha dan ekonomi masyarakat. Jalan keluarnya secara sepintas disebutkan dengan transaksi pembiayaan berdasarkan tiga modus, yakni mudlarabah, musyarakah dan murabahah.[1]
              Prakarsa lebih khusus mengenai pendirian Bank Islam di Indonesia baru dilakukan tahun 1990. Pada tanggal 18 – 20 Agustus tahun tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan lokakarya bunga bank dan perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut kemudian dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI di Jakarta 22 – 25 Agustus 1990, yang menghasilkan amanat bagi pembentukan kelompok kerja pendirian bank Islam di Indonesia. Kelompok kerja dimaksud disebut Tim Perbankan MUI dengan diberi tugas untuk melakukan pendekatan dan konsultasi dengan semua pihak yang terkait.
              Sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut adalah berdirinya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI), yang sesuai akte pendiriannya, berdiri pada tanggal 1 Nopember 1991. Sejak tanggal 1 Mei 1992, BMI resmi beroperasi dengan modal awal sebesar Rp 106.126.382.000,-. Sampai bulan September 1999, BMI telah memiliki lebih dari 45 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
              Lahirnya bank-bank syariah di Indonesia tetap berpegang pada keputusan yang dibuat oleh bank sentral BI, karena Bank Indonesia adalah bank sentral yang menjaga kestabilan keuangan perbankan. Berbagai peran Bank Indonesia dalam stabilitas keuangan diantaranya yaitu Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka, menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan, dan Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan.

A.      Pengertian dan Sejarah Ringkas Bank
              Bank adalah suatu lembaga keuangan yang mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai tempat penyimpanan uang (menghimpun dana dari masyarakat) dan menyalurkan dana kepada masyarakat atau pengusaha yang membutuhkan serta memberikan pelayanan jasa dalam lalu lintas pembayaran.[1]
              Secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Saat ini banyak istilah yang diberikan untuk menyebut entitas Bank Islam selain istilah Bank Islam itu sendiri, yakni Bank Tanpa Bunga (Interest-Free Bank), Bank Tanpa Riba (Lariba Bank), dan Bank Syari’ah (Shari’a Bank). Sebagaimana akan dibahas kemudian, di Indonesia secara teknis yuridis penyebutan Bank Islam mempergunakan istilah resmi “Bank Syariah”, atau yang secara lengkap disebut “Bank Berdasarkan Prinsip Syariah”.[2]
              Kegiatan dan sejarah perbankan mulai di kenal sejak zaman Babylonia, kemudian terus berkembang hingga zaman Yunani Kuno dan Romawi. Kemudian kegiatan perbankan terus berkembang hingga ke daratan Eropa, hingga akhirnya berkembang sampai ke Asia Barat yang dibawa oleh para pedagang Eropa, dan terus berkembang hingga kegiatan perbankan ini menyebar ke seluruh dunia, terutama daerah jajahan Eropa.[3]
              Pada mulanya kegiatan perbankan dimulai dari jasa penukaran uang, sehingga dalam sejarah perbankan arti bank di kenal sebagai meja tempat menukarkan uang, dimana kegiatan penukaran uang tersebut sekarang dikenal dengan pedangang valuta asing (money changer).
              Dalam perkembangan selanjutnya kegiatan perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang, yang kini di kenal dengan kegiatan simpanan (tabungan). Kegiatan perbankan bertambah lagi sebagai tempat peminjaman uang.[4]
              Kegiatan perbankan terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat, dimana bank tidak lagi sekedar sebagai tempat menukar uang atau tempat menyimpan dan meminjam uang. Hingga akhirnya keberadaan bank sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat, hingga tingkat negara, dan bahkan sampai tingkat internasional.
              Di Indonesia sendiri, sejarah perbankan dimulai dengan masuknya penjajah belanda melalui VOC. Bank-bank yang pernah ada pada waktu ini antara lain:[5]
  1. De Javasche NV
  2. De Post Paar Bank
  3. De Algemevolks Crediet Bank
  4. NederlandHandles Maatscappij (NHM)
  5. Nationale Handle Bank
  6. De Escompto Bank NV
              Sedangkan bank-bank yang didirikan dan dimiliki warga pribumi. Cina, Jepang, dan Eropa lainnya diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Bank Nasional Indonesia
  2. bank Abuan Saudagar
  3. NV Bank Boemi
  4. The Charteredbank of India
  5. The Yokohama Species Bank
  6. The Matsui Bank
  7. The Bank of China
  8. Batavia Bank.
              Sejarah perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia diawali dari aspirasi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim untuk memiliki sebuah alternatif sistem perbankan yang Islami. Selain itu, masyarakat meyakini bahwa sistem perbankan syariah yang menerapkan bagi hasil sangat menguntungkan, baik untuk nasabah dan bank.
              Pada awal tahun 1980-an, rintisan pendirian perbankan syariah mulai dilakukan. Maraknya seminar dan diskusi tentang urgensi bank syariah yang dilakukan masyarakat dan akademisi kian memantapkan langkah itu. Sebagai sebuah uji coba, mereka kemudian mempraktekkan gagasan tentang bank syariah dalam skala kecil. Sejak itu, berdirilah Bait Al-Tamwil Salman di Institut Teknologi Bandung dan Koperasi Ridho Gusti di Jakarta.[6]
              Keberadaan badan usaha pembiayaan non-bank yang mencoba menerapkan konsep bagi hasil ini semakin menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan hadirnya alternatif lembaga keuangan syariah untuk melengkapi pelayanan lembaga keuangan konvensional yang sudah ada.[7]
              Mencermati aspirasi masyarakat untuk memiliki lembaga keuangan syariah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) selanjutnya menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan melakukan pendalaman konsep-konsep keuangan syariah, termasuk sistem perbankan syariah.
              Pada tanggal 18-20 Agustus 1990, MUI menyelenggarakan Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut kemudian dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional Keempat MUI di Jakarta pada 22-25 Agustus 1990.[8]
              Hasilnya, lahirnya amanat untuk pembentukan kelompok kerja pendirian bank Islam pertama di Indonesia. Kelompok kerja ini disebut Tim Perbankan MUI yang bertugas untuk menindaklanjuti aspirasi dan keinginan masyarakat tersebut serta melakukan berbagai persiapan dan konsultasi dengan semua pihak terkait.
              Hasil kerja dari Tim Perbankan MUI ini adalah berdirinya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI). Akte pendirian BMI ditandatangani pada tanggal 1 November 1991 dan BMI mulai beroperasi pada 1 Mei 1992. Selain BMI, pionir perbankan syariah yang lain adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Mardhatillah dan BPR Berkah Amal Sejahtera yang didirikan pada tahun 1991 di Bandung, yang diprakarsai oleh Institute for Sharia Economic Development (ISED).[9]
              Dukungan Pemerintah dalam mengembangkan sistem perbankan syariah ini selanjutnya terlihat dengan dikeluarkannya perangkat hukum yang mendukung sistem operasional bank syariah, yaitu Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan PP No. 72 Tahun 1992.[10]
              Ketentuan ini menandai dimulainya era sistem perbankan ganda (dual banking system) di Indonesia, yaitu beroperasinya sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan dengan prinsip bagi hasil. Dalam sistem perbankan ganda ini, kedua sistem perbankan secara sinergis dan bersama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan, serta mendukung pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.[11]
              Pada tahun 1998, terjadi perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menjadi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Perubahan itu semakin mendorong berkembangnya keberadaan sistem perbankan syariah di Indoneisa.[12]
              Berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun 1998, Bank Umum Konvensional diperbolehkan untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu melalui pembukaan UUS (Unit Usaha Syariah). Dalam UU ini pula untuk pertamakalinya nama “bank syariah” secara resmi menggantikan istilah “bank bagi hasil” yang telah digunakan sejak tahun 1992.[13]
              Dalam perjalanan waktu, pengalaman membuktikan bahwa sistem perbankan syariah telah menjadi salah satu solusi untuk membantu perekonomian nasional dari krisis ekonomi dan moneter tahun 1998. Sistem perbankan syariah terbukti mampu menjadi penyangga stabilitas sistem keuangan nasional ketika melewati guncangan.
              Kemampuan itu semakin mempertegas posisi sistem perbankan syariah sebagai salah satu potensi penopang perekonomian nasional yang layak diperhitungkan. Pada akhirnya, sistem perbankan syariah yang ingin diwujudkan oleh Bank Indonesia adalah perbankan syariah yang modern, yang bersifat universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
              Dengan positioning khas perbankan syariah sebagai “lebih dari sekedar bank” (beyond banking), yaitu perbankan yang menyediakan produk dan jasa keuangan yang lebih beragam serta didukung oleh skema keuangan yang lebih bervariasi, diyakini bahwa di masa mendatang minat masyarakat Indonesia akan semakin tinggi untuk menggunakan bank syariah. Dan pada gilirannya, hal tersebut akan meningkatkan signifikansi peran bank syariah dalam mendukung stabilitas sistem keuangan nasional, bersama-sama secara sinergis dengan bank konvensional dalam kerangka Dual Banking System (sistem perbankan ganda) Arsitektur Perbankan Indonesia (API).[14]

B.       Peran Bank Dalam Stabilitas Keuangan
              Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.[15]
              Kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan merupakan pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan salah satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal. Sebaliknya, ketidakstabilan moneter secara fundamental akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi sistem keuangan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa stabilitas sistem keuangan juga masih merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia.[16]
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran utama yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas sistem keuangan itu adalah:[17]
1.    Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang disebut inflation targeting
2.    Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui  mekanisme pengawasan dan regulasi. Seperti halnya di negara-negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat
kebijakan serta penegakan hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti yang ada menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder serta sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan rencana implementasi Basel II.
3.    Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran. Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik.
              Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem pembayaran yang bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran.
Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran.
4.    Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.
5.    Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas temporer namun masih memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR, Bank Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut

C.      Bank Syariah, Peran dan Prospeknya
              Berdasarkan prospek kondisi makroekonomi Indonesia tahun 2008, maka dapat diprediksikan pertumbuhan industri perbankan syariah pada tahun depan masih akan menikmati high-growth (pertumbuhan tinggi), yakni di kisaran 38 %, dibandingkan pertumbuhan perbankan secara nasional.[18]
              Industri perbankan syariah Indonesia sebagai bagian dari sistim perbankan nasional, diharapkan terus tumbuh untuk mendorong aktifitas perekonomian produktif masyarakat. Pertumbuhan itu meliputi pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga),  jumlah pembiayaan, pertambahan jumlah rekening nasabah,  serta jumlah sector perekonomian yang dibiayai.
              Selain dukungan kondisif makro ekonomi yang masih kondusif, faktor mikro dalam industri perbankan dan keuangan syariah juga akan mempengaruhi percepatan perkembangan industri perbankan syariah meliputi ; pertama, rencana pembukaan bank-bank syariah baru, kedua, optimalisasi kapasitas usaha dari bank syariah; dan ketiga, dukungan lingkungan keuangan syariah nasional.
              Pada tahun 2008 nanti beberapa rencana pembukaan bank syariah baru berupa BUS (Bank Umum Syariah)  atau UUS (Unit Usaha Syariah) akan segera terealisasi, baik melalui proses spin-off maupun proses akuisisi. Selain itu, diharapkan UUS yang ada mampu memaksimalkan ekspansi/peningkatan kapasitas funding (pendanaan) dan financing (pembiayaan) mereka. Banyak UUS yang memasang target pembiyaan sampai 100 %, misalnya Bank BNI Syariah, demikian pula Bank Umum Syariah Bank Muamalat Indonesia, juga memasang target yang sama.[19]
              Perkembangan bank syariah mulai terasa sejak dilakukan amandemen terhadap UU No. 7/1992 menjadi UU No. 10/1998 yang memberikan landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU tersebut, Bank Indonesia (BI) mulai memberikan perhatian lebih serius terhadap pengembangan perbankan syariah, yaitu membentuk satuan kerja khusus pada April 1999. Satuan kerja khusus ini menangani penelitian dan pengembangan bank syariah (Tim Penelitian dan Pengembangan Bank Syariah dibawah Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan) yang menjadi cikal bakal bagi Biro Perbankan Syariah yang dibentuk pada 31 Mei 2001, dan sekarang resmi menjadi Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia sejak Agustus 2003.[20]
              Dengan semakin banyaknya jumlah bank syariah, struktur pasar syariah pun berubah dari monopoli menjadi oligopoly, yang menyebabkan semakin tingginya tingkat persaingan diantara bank syariah. Sehingga, agar mampu bersaing dengan bank konvensional, bank ini pun merubah strateginya. Sampai dengan Desember 2003, pemain dalam industri perbankan syariah terdiri dari 2 bank umum syariah (BUS) dan 8 unit usaha syariah (UUS) dari bank umum konvensional (BUK) yang seluruhnya memiliki jaringan kantor berjumlah 119 KCS (Kantor Cabang Syariah), serta 84 BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah). Peningkatan jumlah pemain dalam industri perbankan syariah terlihat cukup pesat bila dibandingkan keadaan akhir tahun 1998 yang hanya berjumlah 1 BUS dengan 8 KCS dan 78 BPRS.[21]

Kesimpulan
              Kegiatan dan sejarah perbankan mulai di kenal sejak zaman Babylonia, kemudian terus berkembang hingga zaman Yunani Kuno dan Romawi. Kemudian kegiatan perbankan terus berkembang hingga ke daratan Eropa, hingga akhirnya berkembang sampai ke Asia Barat yang dibawa oleh para pedagang Eropa, dan terus berkembang hingga kegiatan perbankan ini menyebar ke seluruh dunia, terutama daerah jajahan Eropa.
              Pada mulanya kegiatan perbankan dimulai dari jasa penukaran uang, sehingga dalam sejarah perbankan arti bank di kenal sebagai meja tempat menukarkan uang, dimana kegiatan penukaran uang tersebut sekarang dikenal dengan pedangang valuta asing (money changer).
              Lahirnya bank-bank syariah di Indonesia tetap berpegang pada bank sentral BI, karena Bank Indonesia adalah bank sentral yang menjaga kestabilan keuangan perbankan. Berbagai peran Bank Indonesia dalam stabilitas keuangan diantaranya yaitu Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka, menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan, dan Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan
              Perkembangan bank syariah mulai terasa sejak dilakukan amandemen terhadap UU No. 7/1992 menjadi UU No. 10/1998 yang memberikan landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU tersebut, Bank Indonesia (BI) mulai memberikan perhatian lebih serius terhadap pengembangan perbankan syariah, yaitu membentuk satuan kerja khusus pada April 1999. Satuan kerja khusus ini menangani penelitian dan pengembangan bank syariah (Tim Penelitian dan Pengembangan Bank Syariah dibawah Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan) yang menjadi cikal bakal bagi Biro Perbankan Syariah yang dibentuk pada 31 Mei 2001, dan sekarang resmi menjadi Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia sejak Agustus 2003
              Dengan semakin banyaknya jumlah bank syariah, struktur pasar syariah pun berubah dari monopoli menjadi oligopoly, yang menyebabkan semakin tingginya tingkat persaingan diantara bank syariah. Sehingga, agar mampu bersaing dengan bank konvensional, bank ini pun merubah strateginya. Sampai dengan Desember 2003, pemain dalam industri perbankan syariah terdiri dari 2 bank umum syariah (BUS) dan 8 unit usaha syariah (UUS) dari bank umum konvensional (BUK) yang seluruhnya memiliki jaringan kantor berjumlah 119 KCS (Kantor Cabang Syariah), serta 84 BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah).



Makalah yang telah diseminarkan dalam perkuliahan pada Tahun 2009
oleh: Rose Dyana Manaf




[1]Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi ketiga, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hal. 18.

[2]http://infoperbankan.blogspot.com/2008/08/sejarah-perbankan.html, (online), 2009, di akses tanggal 03 Desember 2010.

[3]Ibid

[4]Ibid

[5]Ibid.

[6]Adiwarman, Bank…, hal. 34.

[7]Ibid., hal. 37.

[8]Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum Dalam Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana Premada Media Group, 2006), hal. 57.

[9]Ibid., hal. 67.

[10]Ibid., hal. 73.

[11]Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), hal. 26.


[12]Ibid., hal. 31.

[13]Gemala, Aspek-aspek…, hal. 47.

[14]Ibid., hal. 18.
[16]Ibid.

[17]http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/197%20Prospek.pdf, diakses tanggal 03 Desember 2010.


[18]http://ruzaqir.multiply.com/journal/item/55, diakses tanggal 03 Desember 2010.

[19]Ibid

[20]Ibid.

[21]Ibid.


[1]Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), hal. 146.