Wednesday, October 19, 2011

Menanti Pelangi

Pagi dalam damai
Siang dalam luka
Merindu senja kian menghampiri
Ku berharap ada pelangi mewarnai
Dan memberi cahaya dalam lukisan hati

Terangi warna indah dalam cinta
Basuh lukaku dengan warna syahdu
Aku merinduimu
Seperti kumenanti tetesan pertama hujan yang jatuh ke tanah
Basahi dan dinginkan api hati yang terbakar cemburu dan dustamu..

Semakin ku tunggu
Semakin dalam luka itu
Kubiarkan saja ini semua berlalu
Dan kurajut kembali di lain waktu
Bersama dengan yang menghargai cinta
Menyimpan kasih untuk di nikmati.

Kasihhhh.. Hadirmu terus kunanti ^^

Rumoh Aceh (Kamis, 13 Oktb 2011 / 08:31)
By. Rose Dyana Manaf

Kurelakan Semua

Saat jauh rindu itu begitu dekat
Saat dekat bosan itupun datang
Apa yang ingin kau katakan
Tak akan kupikirkan

Cintamu telah melumpuhkan jiwaku
Apa karena kebodohanku
Terlalu cepat menaruh hati padamu

Pada saat pertama kulihatmu
Ada hal yang paling dalam yang kurasakan
Kurasakan kejujuran, kecerdasan, dan kehangatan dirimu..
Kinipun sama hanya seribu kali lebih dalam dan lebih lembut

Tapi aku sadar
Ketulusan hati ini tak berarti untukmu
Mungkin kau belum mengerti
Sehingga kau sakiti..

Aku rela untukmu bahagia
Aku rela kau pergi untuk hidupmu jua..

Sepertinya benar seperti kata pujangga
Bahwa cinta dengan sayap lembutnya dia akan membawa kita terbang ke awan dan sebagaimana juga cinta menenggelamkan hingga ke dasar laut yang paling dalam.

Apapun yang terjadi ketahuilah doaku akan selalu ada disetiap sujudku untukmu..

Rumoh Aceh (Jum'at, 14 Oktb 2011 / 14:20)
By. RDM

Mahabbati Ilallah


Malam sering membuatku kesepian..
Jika aku kesepian
Di dalam lamunku ini
Ku teringat akan apa yang telah ku lalui hari ini juga selama ini..

Hati kecilku ingin mencari apa yang belum pernah aku cari..
Cinta yang selalu di impikan orang
Cinta yang selalu di harapkan orang
Cinta yang tulus dari lubuk hati yang dalam..
Cinta yang akan selalu bersemi sepanjang hidup ini

Cinta yang penuh dengan kerahmatan
Cinta yang penuh dengan keridhaan
Cinta yang penuh barakah
Cinta yang sarat dengan hikmah
Cinta kepada Ilahi Rabbi
Cinta sejati
Cinta yang hakiki
Untuk selamanya


Dan itulah yang aku cari.

Rumoh Aceh (Minggu, 16 Oktb 2011 / 22:25)
By. Rose Dyana Manaf

Wanita Itu Makhluk Mulia

Wanita..
Engkau perhiasan yang paling indah di dunia
Engkau begitu bermakna bagi kehidupan
Engkau adalah guru
Teman
Sahabat untuk keluarga..

Engkau di puja, di manja, dan di sayangi.
Engkaulah kaum yang lemah lembut
Penuh kasih sayang dan cinta bagi orang yang engkau sayangi..

Wanita..
Sungguh engkau begitu mempesona
Dikala engkau bertutur kata
Dikala engkau menjadi seorang yang shaleha
Dikala engkau menjadi istri yang setia
Dikala engkau menjadi ibu yang dapat di bangga
Dikala engkau menjadi teman berbagi rasa..

Wanita..
Engkau begitu istimewa
Engkau dimuliakan dalam Islam
Engkau disebut-sebut dalam kitabNya
Engkau sangatlah berharga..
Aku bangga menjadi bagian darimu


Rumoh Aceh (Minggu, 16 Oktb 2011 / 08:10)
By. RDM

Apa Yang Bisa Di lakukan ??

Pendidikan dan kemiskinan itu bak dua sisi mata uang. Keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Mereka yang tidak mengenyam bangku pendidikan sangat mudah terperangkap dalam kubangan kemiskinan.

Pendidikan juga merupakan mobilitas sosial bagi seseorang dan juga merupakan salah satu syarat untuk dapat naik ke kelas sosial yang lebih tinggi.

Dan pendidikan di negeri ini bukanlah barang gratis dan murah. Akibatnya yang bisa mengakses pendidikan secara memadai hanyalah kaum yang "berduit".

Karena itu tak heran bila kaum papa miskin di bumi pertiwi ini sangat sulit menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Jangankan di perguruan tinggi di tingkat SMP saja masih banyak anak miskin yang tidak mampu menamatkan sekolahnya.
Bantuan yang di berikan pemerintahpun tidak dapat memaksimalkan pendidikan kepada masyarakat miskin.

Itu semua karena minimnya anggaran pendidikan nasional yang di alokasikan pemerintah. Jika di bandingkan dengan negara tetangga, anggaran dana untuk pendidikan kita jauh lebih rendah di bandingkan mereka.

Di Malaysia misalnya anggaran nasional untuk pendidikan sudah di atas 30% dari APBNnya, bahkan di Singapura justru mendekati angka 60% dari APBNnya.

Fakta di atas tentu berbeda dengan negara kita yang hanya mengalokasikan 20% dari APBNnya untuk anggaran pendidikan nasional.
Karena itulah bangsa ini meminta bantuan pinjaman dari lembaga donor asing.

Namun, pinjaman itu kemudian di hentikan oleh Bank Dunia karena di lapangan terjadi kebocoran. Di korupsi oleh struktural pendidikan baik nasional maupun daerah.

Kita akui bersama bahwa pendidikan merupakan sarana pembebasan, pemberdayaan, perubahan nasib, serta pengembangan potensi kemanusiaan seseorang. Bahkan dalam skala besar pendidikan menjadi kendaraan penting demi membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Seperti misalnya Jepang, yang kini menjadi negara maju dan diperhitungkan negara-negara dunia karena berkat konsennya para pemerintahnya terhadap pendidikan.

Jika memang pemerintah belum serius untuk mengurusi pendidikan, terutama pendidikan bagi masyarakat miskin, lantas apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat ??

Rumoh Aceh (Senin, 171011 / 13:20)

Friday, October 7, 2011

Semangatku


Berdiam diri sejenak
Mencoba menjadi guru yang baik untuk diri sendiri
Tapi…
Sesuatu telah hilang
Bisakah kau kembalikan
Yang selalu kupertahankan
Kupupuk hingga tumbuh mengakar
Dalam jiwa yang damai
Namun tiba-tiba menjadi sirna

Semangatku telah tiada
Kuhanya meratapi apa yang telah hilang
Berusaha untuk kembali menggapai
Namun semua rapuh dalam ucapannya

Bukankah bersabar bukan berarti berdiam diri??
Berusaha sambil menggapai
Mengumpulkan kembali semangat yang telah hilang
Jika gagal itu hal yang biasa
Namun, tanpa usaha kegagalan menjadi sempurna

Kutepis semua kata-kata darinya
Bantu aku mendapatkan kembali sang penyemangat
Yang memberi inspirasi untukku berkarya
Yang menyayi ketika kuberduka
Tapi kenapa??
Sungguh sakit katamu itu
Tak sanggupkah kau hiburku lagi..
Hanya kau yang kunanti.

Rumoh Aceh (Jum’at, 7 Oktober 2011 / 15:03)
By. Rose Dyana Manaf

Korea Selatan (Seoul)


Korea adalah kota impianku
Korea yang menderita atas kebiadapan Jepang
Merdeka bukan berarti sekedar terlepas dari penindasan fisik
Namun juga terhapus dari kebiadapan mental dan ideologi

Korea adalah Negara kebanggaan
Yang mempunyai budaya dan tradisi yang unik
Hanbok yang merupakan pakaian tradisional Korea Selatan
Yang memiliki warna yang cerah
Dengan garis yang sederhana
Dan tanpa memiliki saku..

----------------------------
Geografis

Kota Korea Selatan memiliki wilayah seluas  99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar bergunung-gunung dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.


Iklim

Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa propinsi. Korea Selatan juga rentan akan serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika Serikat.

Pakaian Adat/Tradisional

Hanbok adalah pakaian tradisional Korea Selatan. Hanbok pada saat ini mengacu pada “pakaian gaya Dinasti Joseon” yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional. Beberapa elemen dasar hanbok pada saat ini seperti jeogori atau baju, baji (celana) dan chima (rok) diduga telah dipakai sejak waktu yang lama, namun pada zaman Tiga Kerajaanlah pakaian sejenis ini mulai berkembang. Lukisan pada situs makam Goguryeo menunjukkan gambar laki-laki dan wanita pada saat itu memakai celana panjang yang ketat dan baju yang berukuran sepinggang. Struktur tersebut sepertinya tidak banyak berubah sampai saat ini.
Pada akhir masa Tiga Kerajaan, wanita dari kalangan bangsawan mulai memakai rok berukuran panjang dan baju seukuran pinggang yang diikat di pinggang dengan celana panjang yang tidak ketat, serta memakai jubah seukuran pinggang dan diikatkan di pinggang.

Pada masa ini, pakaian berbahan sutra dari Tiongkok (Dinasti Tang) diadopsi oleh anggota keluarga kerajaan dan pegawai kerajaan. Ada yang disebut Gwanbok, pakaian tradisional untuk pegawai kerajaan pada masa lalu.

Pada masa Dinasti Joseon, jeogori wanita secara perlahan menjadi ketat dan diperpendek. Pada abad ke-16, jeogori agak menggelembung dan panjangnya mencapai di bawah pinggang. Namun pada akhir abad ke-19, Daewon-gun memperkenalkan Magoja, jaket bergaya Manchu yang sering dipakai hingga saat ini.

Chima pada masa akhir Joseon dibuat panjang dan jeogori menjadi pendek dan ketat. Heoritti atau heorimari yang terbuat dari kain linen difungsikan sebagai korset karena begitu pendeknya jeogori. Kalangan atas atau orang kaya memakai hanbok dari kain rami yang ditenun atau bahan kain berkualitas tinggi, seperti bahan yang berwarna cerah pada musim panas dan bahan kain sutra pada musim dingin. Mereka menggunakan warna yang bervariasi dan terang. Rakyat biasa tidak dapat menggunakan bahan berkualitas bagus karena tidak sanggup membelinya.
Umumnya dahulu kaum laki-laki dewasa mengenakan durumagi (semacam jaket panjang) saat keluar rumah.

Pria dan wanita memelihara rambut mereka menjadi panjang. Pada saat mereka menikah, mereka mengkonde rambutnya. Pria mengkonde (mengikat) rambutnya sampai atas kepala, sedangkan wanita mengkonde sampai batas di belakang kepala atau di atas leher belakang. Wanita berkedudukan sosial tinggi seperti kisaeng, memakai aksesori wig yang disebut Gache. Gache sempat dilarang di istana pada abad ke-18. Pada akhir abad ke-19, gache semakin populer di antara kaum wanita dengan bentuk yang semakin besar dan berat. Jokduri, jenis gache yang lebih kecil.

Tusuk konde binyeo, ditusukkan melewati konde rambut sebagai penguat atau aksesori. Bahan pembuatan binyeo bervariasi sesuai kedudukan sosial pemakainya. Wanita juga mengenakan jokduri pada hari pernikahan mereka dan memakai ayam untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin. Pria menggunakan gat, topi dari rambut kuda, yang juga bervariasi sesuai status atau kelas.

Tahun Baru Korea

Tahun Baru Korea (Korea: seollal; hangul:  atau Gujeong, hanja) adalah hari pertama dalam kalender lunar (kalender Korea). Seollal adalah hari raya rakyat Korea yang paling besar dan juga paling penting. Seollal terbagi dalam perayaan-perayaan meriah. Hari libur seollal berlangsung selama 3 hari. Seollal dianggap rakyat Korea lebih penting daripada hari tahun baru kalender Gregorian.  Tahun baru Korea jatuh pada tanggal yang sama dengan tahun baru Imlek, kecuali ketika bulan baru muncul antara jam 15:00 UTC (tengah malam waktu Korea) dan 16:00 UTC (tengah malam waktu Tiongkok). Dalam kasus ini (rata-rata terjadi 24 tahun sekali), bulan baru akan muncul “keesokan harinya” di Korea.
Seollal adalah tahun baru untuk semua keluarga. Warga Korea merayakannya dengan memakai Hanbok. Orang yang berada di kota besar berduyun-duyun mudik (pulang kampung) untuk menemui orangtua atau saudara yang tinggal di kota asal atau pedesaan. Pada saat ini biasanya jalan-jalan di kota besar seperti Seoul akan macet total. Pada pagi harinya mereka akan pergi sembahyang ke makam orangtua yang sudah meninggal untuk memberi hormat.

Di hari seollal juga banyak masyarakat Korea yang pergi berwisata ke daerah-daerah seperti ke Gangneung dan Donghae di propinsi Gangwon di pesisir timur untuk menyaksikan terbitnya matahari pertama di tahun baru. Orang Korea sangat hormat terhadap orang tua. Sebae adalah cara memberi hormat kepada orang tua atau kakek dan nenek pada hari tahun baru. Anak-anak mengunjungi orang tua mereka dan mengucapkan salam tahun baru sambil membungkukkan badan “saehae bok manhi badeuseyo” yang artinya semoga mendapat banyak keberuntungan tahun baru. Orangtua lalu memberi anak-anak mereka angpao. Dulu orang tua ada yang memberikan deok dan buah-buahan.

Ekonomi Korea



Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan ekonomi terbesar ke-12 di seluruh dunia. Setelah berakhirnya PDII, PDB per kapita kira-kira sama dengan negara miskin lainnya di Afrika dan Asia. Kemudian Perang Korea membut kondisi semakin parah. Sekarang PDB per kapita kira-kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi-ekonomi menengah di Uni Eropa. Pada 2004, Korea Selatan bergabung dengan “klub” dunia ekonomi trilyun dolar.

Kesuksesan ini dicapai pada akhir 1980-an dengan sebuah sistem ikatan bisnis-pemerintah yang dekat, termasuk kredit langsung, pembatasan impor, pensponsoran dari industri tertentu, dan usaha kuat dari tenaga kerja. Pemerintah mempromosikan impor bahan mentah dan teknologi demi barang konsumsi dan mendorong tabungan dan investasi dari konsumsi. Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.

Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena ekonomi dunia yang melambat, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, pertumbuhan pada 2002 sangat mengesankan di 5,8%. Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah beruabah menjadi negara industri utama dalam kurang dari 40 tahun. Pada tahun 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga dalam peringkat ke-12 dalam PDB nominal, tingkat pengangguran rendah, dan pendistribusian pendapatan yang relatif merata.


Peranan Konglemerat

Salah satu hal yang unik dalam ekonomi Korea Selatan adalah peranan chaebol (konglomerat) yang mendominasi sejak lama dan kebanyakan didirikan setelah Perang Korea. Pada 1995, di antara 30 atas chaebol, empat grup teratas Hyundai, Samsung, Daewoo, dan LG. Pada 2003, hanya 4 dari 18 chaebol terbesar tetap berjalan. Namun, mereka tetap mendominasi aktivitas ekonomi. Chaebol Korea Selatan sering dibandingkan dengan keiretsu Jepang. Perbedaannya adalah chaebol Korea masih dipegang oleh keluarga pendiri, tidak seperti keiretsu, yang dijalankan oleh manajer perusahaan profesional. Perbedaan kedua adalah pemerintah mencegah chaebol memiliki bank pribadi, sedangkan Keiretsu bekerja sama dengan bank tertentu, memberikan perusahaan tersebut mencari kredit yang tidak terbatas.

Taksi di Korea

Di Korea ada tiga jenis taksi, yaitu taksi biasa, taksi mewah, dan taksi tipe grup. Tarif awal taksi biasa adalah 1.900 won. Sedangkan tarif awal taksi mewah adalah 4.500 won. Tarif taksi mewah itu lebih mahal karena memakai mobil sedan mewah dan supir taksinya bersikap ramah tamah terhadap penumpang. Biasanya ongkos taksi dibayar dengan uang tunai. Tetapi taksi mewah dan sebagian taksi biasa dapat dibayar dengan kartu kredit. Taksi biasa berwarna abu-abu, putih, dan perak tetapi taksi mewah hanya berwarna hitam saja. Taksi tipe grup juga disebut taksi minivan dan cocok untuk dipakai oleh 4 atau 5 orang penumpang dan membawa banyak barang.


Kamsahamnida…

Referensi : dari berbagai literatur


Rumoh Aceh (Jum’at, 7 Oktber 2011 / 09: 23)
By. Rose Dyana Manaf

Tuesday, October 4, 2011

Kehidupan

Kehitaman..
pekat bak malam tak berpurnama
bercahaya
terang bak matahari di pagi hari..

Nuansa dalam ruang hidup
Membias di keseharian
Cercahan demi cercahan
Membekas di hati
Hidup tak seindah yang di kira
Bergejolak bak rintangan
Mau tak mau
Kehidupan harus di jalani
Walau tak seiring
Keinginan dalam jiwa

tetap semangat wahai sahabatku

Rumoh Aceh (Senin, 3 Oktb 2011 / 22:21)
By. Rose Dyana Manaf