Gambar dari google |
Salam yaa Ramadhan
Ramadhan yaa salam
Salam yaa Ramadhan
Ramadhan ya ramadhan..
Begitulah lirik lagu yang dinyanyikan artis Aurel
Hermansyah. Syair tersebut menyiratkan tentang bahagianya menyambut bulan suci
Ramadhan. Bulan Ramadhan yang memiliki banyak kelebihan, dimana pada bulan ini
Allah SWT mendiskonkan pahala kepada umat-Nya yang mau beribadah secara
besar-besaran. Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, bulan keampuanan, bulan
suci, bulan dakwah dan sebagai Umat Nabi Muhammad SAW sudah sepantasnya kita untuk
memuliakan bulan ini. Memuliakan bulan Ramadhan dapat dilakukan dengan
mengerjakan apa yang diperintah oleh Allah SWT yaitu perintah berpuasa selama
sebulan penuh, shalat tarawih, menyantuni anak yatim, bersedekah, bertadarus
(membaca Al-Qur’an) di Mesjid-mesjid atau di Surau-surau (Meunasah – Aceh
red) atau melakukan hal-hal positif lainnya. Perintah berpuasa jelas tersurat
dalam firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183, yang artinya:
“Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Berpuasa pada bulan Ramadhan
adalah salah satu rukun Islam yang menjadi kewajiban setiap muslim untuk
menjalankannya. Semua kita sudah tahu bahwa berpuasa adalah: “menahan diri dari
sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai
dengan terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.” * Karena bulan ini
berkah, maka sudah sepantasnya kita jadikan sebagai ajang untuk meningkatkan
kualitas iman dan ibadah menjadi lebih baik lagi. Ada beberapa manfaat dan
makna dari puasa yang kita lakukan, diantaranya adalah:
1. Menjadikan kita manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah. Nah, jika ada orang yang berpuasa
tetapi setelah puasa kelakuan dan kepribadiannya tidak menjadi lebih baik itu
bagaimana? Hmm.. mungkin puasanya tidak benar alias masih suka melakukan
hal-hal yang membatalkan puasa, misalnya: mengumbar fitnah, menggosip,
berpacaran, dan hal lain yang dilarang.
2. Kita dapat merasakan
bagaimana perihnya rasa kelaparan itu. Selama ini kita tidak tahu bagaimana
penderitaan yang dialami oleh saudara kita yang tidak makan 3 kali sehari
sepertti kita. Mereka kadang hanya makan sehari sekali bahkan hanya dengan nasi
tanpa lauk seadanya.
3. Dengan berpuasa kita
dapat menahan hawa nafsu jelek seperti nafsu syahwat yang sangat besar
potensinya menjerumuskan kita kea lam yang nista. Nauzubbilla min dzalik.
4. Dengan berpuasa juga
tubuh kita dapat menjadi lebih sehat dan ideal. Bagi yang ingin diet menurunkan
berat badan, berpuasa adalah salah satu solusi yng baik, menyehatkan dan aman. Namun
ada juga ketika berpuasa malah berat badan semakin bertambah, itu dikarenakan
oleh pola makan yang tidak teratur. Artinya makan dan kegiatan yang kita
lakukan tidak sesuai, saya sendiri seperti itu. Heee
“Bulan ini adalah
musim dimana orang-orang laknat mensetankan diri,” begitu komentar seorang teman pada sebuah status saya di facebook.
Saya melihat sisi lain dari cara berpuasa orang-orang di sekitar saya, dimana
pada siang harinya mereka suka bermalas-malasan untuk bekerja dan melakukan
aktivitas lainnya dengan berdalih “inikan puasa?”. Lho.. memangnya kenapa jika
puasa bekerja? Sepertinya manusia yang seperti itulah yang digambarkan sebagai
manusia laknat oleh teman saya di dunia maya.
Berpuasa bukan alasan
bermalas-malasan untuk bekerja. Tapi dengan berpuasa seharusnya kita dapat
menambah poin plus pahala kita karena dapat menjalankan dua
ibadah sekaligus dengan ikhlas. Pertama ibadah puasa yang memang sudah menjadi
kewajiban kita kepada sang Pencipta, yang kedua adalah kewajiban kita untuk
menafkahi diri sendiri, keluarga atau tanggungan kita. Sebagai bulan yang
menjadi fokus ibadah umat, maka hal-hal yang berbau fitnah, hujatan, dan
adu-domba sebaiknya dihindari. Menghindari sifat-sifat tercela tidak hanya
dilakukan pada bulan Ramadhan, tetapi setiap hari dan setiap bulan harus selalu
diimplementasikan dalam kehidupan agar kehidupan antar sesame dapat terjalin
dengan baik dan damai.
Banyak hal positif yang
sering dilakukan oleh masyarakat pada saat puasa, diantaranya adalah:
1. Melakukan shalat tarawih
berjamaah (yang memang sudah diperintahkan)
2. Bertadarus bersama di
malam hari baik di Mesjid maupun di Meunasah (Surau)
3. Bagi yang perempuan dapat membaca dan
mempelajari Al-Qur’an di rumah, dan lain-lain.
4. Mengikuti ceramah shubuh.
Tidak jauh berbeda dari
masyarakat pada umumnya, warga Beuracan** juga melakukan hal-hal yang lain dan
tidak seperti biasa pada saat bulan Ramadhan, diantaranya adalah:
1. Melakukan shalat taraweh
secara berjamaah di Mesjid-mesjid maupun di Meunasah-Meunasah.
2. Bertadarus bersama antar
anak muda di kampung (tidak termasuk perempuan)
3. Memasak menu khas buka
puasa di Meunasah yaitu kanji (kanji rumi), jika di tempat lain saya tidak tahu
namanya apa. Heee
4. Melakukan buka puasa
bersama di mesjid atau di Meunasah
5. Sore hari biasanya anak muda melakukan “Ngabuburit”
atau nongkrong nungguin waktu berbuka. Sebenarnya ngabuburit bisa
dilakukan tidak hanya pada bulan puasa, namun sepertinya sudah trend menggunakan
kata ngabuburit pada saat bulan puasa. Acara ngabuburit ini
sebenarnya tidak terlalu positif karena kegiatannya hanya jalan-jalan saja yang
berakibat sesak dan macet di jalan.
6. Melakukan BUKBER (Buka
Puasa Bersama). Masyarakat Beuracan biasanya melakukan buka puasa bersama di
mesjid atau Meunasah seperti yang telah saya jelaskan di atas, namun bukber
yang saya maksud di sini adalah kegiatan yang digandrungi oleh kaula muda yaitu
berkumpul bersama dengan teman-teman alumni Sekolah maupun alumni kuliah yang
sudah lama tidak bertemu bahkan juga dengan teman-teman sekantor agar hubungan
yang selama ini terjalin menjadi lebih erat. Kegiatan ini sangat positif, saya
hampir setiap tahun melakukan kegiatan ini bersama teman-teman untuk menjaga
tali silaturrahmi diantara kami.
7. Saling berbagi dengan
tetangga. Nilai-nilai sosial yang tertanam dan sudah memudar dalam masyarakat
dapat digairahkan kembali dengan hadirnya moment Puasa Ramadhan. Saat puasa
tiba antar warga saling berbagi, baik berupa makanan untuk berbuka puasa maupun
untuk sahur. Hal ini dapat mempererat kembali tali keakraban antar warga.
8. Melakukan asmara shubuh.
Saya masih bingung dengan kegiatan yang satu ini, karena saya belum paham
kenapa kegiatan yang hanya jalan-jalan keliling kampung setelah selesai shalat
shubuh itu di katakan sebagai “Asmara Shubuh”, heee.. (ada-ada saja #sambil
geleng-geleng).
Kegiatan ini didominasi oleh
kalua muda yang bergerak dengan menggunakan sepeda motor secara ramai-ramai
mengelilingi kampung hingga matahari terbit.
Begitulah sekilas tentang hakikat puasa atau makna dan
manfaat dari berpuasa dan kegiatan warga Beuracan yang dapat penulis paparkan. Semoga
saja puasa Ramadhan ini dapat membawa kita menuju suatu perubahan yang lebih
baik pada bulan-bulan berikutnya. Allahumma aamiiin
Rumoh Aceh (28 Juli 2012 /
10:29 WIB)
*H. Sulaiman Rasjid, Fiqih
Islam, hal. 220
**Beuracan adalah salah satu
Kemukiman di Kecamatan Meureudu Kabupaten pidie Jaya, Aceh, Indonesia yang juga
kampung halaman penulis.
ada banyak keberkahan di bulan suci ramadhan. Bonusnya tubuh akan menjadi sehat walaupun terkadang siang hari terasa lemas. Itu karena kita tidak menyibukkan diri. Kalau kita sibuk, rasa lapar dan lemas itu nggak terasa.
ReplyDeletebenar banget sob.. lapar itu terjadi karena kita tdk ikhlas menjalaninya.
Delete