Dalam sebuah perekonomian dibutuhkan keseimbangan antara sektor riil dan sektor moneter agar tercipta harmoni dan kestabilan dalam perekonomian. Alat atau instrumen untuk mengukur keseimbangan tersebut adalah model ISLM. IS adalah akronim dari Investment = Saving, menunjukkan keseimbangan pada pasar barang. Sedangkan LM adalah akronim dari Liquidity Preference = Money Supply, menunjukkan keseimbangan di pasar uang. IS-LM didesain oleh ekonomi konvensional untuk menentukan pada tingkat bunga dan tingkat pendapatan berapa terjadi keseimbangan pasar barang dan pasar uang.
Dalam persamaan ini tingkat bunga menjadi variabel penyeimbang antara pasar barang dan pasar uang. Kecenderungan adanya gap yang besar antara pasar barang dan pasar uang dalam praktek sebuah perekonomian, mengharuskan pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan moneter maupun fiskal untuk mengatasi masalah tersebut.
Keberadaan teori dan model dalam menentukan arah dan rumusan kebijakan sangat penting sebagai pijakan pengambilan keputusan. Dengan teori dan model yang tepat maka sebuah kebijakan akan lebih fokus, terukur dan tepat sasaran. Salah satu teori dan model dalam konsep ekonomi konvensional yang sangat populer adalah model IS-LM. Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes. Dalam model IS-LM, keseimbangan perekonomian adalah titik di mana kurva IS dan kurva LM berpotongan. Titik ini memberikan tingkat bunga r dan tingkat pendapatan Y yang memenuhi kondisi untuk keseimbangan baik dalam pasar barang maupun pasar uang. Dengan kata lain, pada perpotongan ini, pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang direncanakan, dan permintaan terhadap keseimbangan uang riil sama dengan penawarannya.[1]
Kegagalan sistem harga untuk menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien bersumber dari adanya barang-barang yang dapat disediakan untuk para pengguna pada biaya marjinal nol dan harus disediakan untuk semua orang tanpa pengecualian. Barang-barang tersebut sering diistilahkan dengan barang publik, yaitu barang-barang yang memberikan manfaat noneksklusif bagi setiap orang dalam sebuah kelompok dan dapat diberikan kepada tambahan satu orang lagi dengan biaya marjinal nol.
1. Pengertian Keseimbangan Umum
Keseimbangan umum merupakan seimbangnya harga beli terthadap harga jual, seimbangnya permintaan barang dengan penawaran barang, juga keseimbangan antara pengeluaran uang dengan pemasukan dan juga keseimnbangan antara pendapatan dengan pengeluaran yang terjadi.
Keseimbangan umum atau equilibrium adalah kondisi dimana jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran. Jumlah barang pada keadaan itu disebut kuantitas keseimbangan. Tingkat harga yang membentuk keadaan keseimbangan itu disebut harga keseimbangan.[1]
Keseimbangan umum terjadi apabila pasar uang dan pasar barang berada dalam keseimbangan secara bersama-sama, dan keseimbangan tersebut diperoleh keseimbangan pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat bunga.[2]
- Keseimbangan umum pada pasar persaingan sempurna
Dalam efisiensi produksi perlu memikirkan adanya alokasi sumber daya yang efisien secara teknis, yaitu suatu pengalokasian sumber daya yang tersedia sedemikian rupa, sehingga untuk memproduksi satu atau lebih produk menyebabkan pengurangan produksi barang-barang lainnya. Alokasi sumber daya tersebut haruslah efisien secara ekonomis, yaitu sebuah alokasi sumber daya yang efisien secara teknis di mana kombinasi output yang diproduksi juga mencerminkan preferensi masyarakat.[3]
Tingkat transformasi produk merupakan slope dari batas kemungkinan produksi yang menunjukkan biaya oportunitas yang terlibat dalam memproduksi suatu produk lebih banyak dengan mengurangi produk lainnya. Tingkat transformasi produk merupakan bentuk rasio dari biaya marjinal.[4]
Pasar bersaing sempurna mengandung faktor insentif sesuai dengan asumsi pelaku ekonomi, yaitu memaksimumkan utility/profit pelaku ekonomi. Insentif tersebut memberikan garansi bahwa pelaku ekonomi akan mengalokasikan sumberdaya mereka secara efisien. Oleh karena itu, struktur pasar tersebut akan menghasilkan output yang optimal. Namun, struktur pasar bersaing sempurna tidak memberikan garansi bahwa kue perekonomian akan terbagi secara merata kepada semua pelaku ekonomi.
Keseimbangan umum Pasar sempurna contohnya pasar tomat dan tiga pasar lainnya yang terkait, yaitu (1) Pasar pemetik tomat, (2) pasar untuk produk terkait dan (3) pasar untuk pemetik ketimun.
3. Keseimbangan umum pada pasar persaingan tidak sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna merupakan situasi pasar di mana penjual atau pembeli mempunyai pengaruh pada harga barang atau jasa. Aspek penting dari seluruh situasi ini adalah bahwa penerimaan marjinal berbeda dengan harga pasar karena perusahaan tidak lagi bertindak sebagai penerima harga.[5]
Sistem harga dapat pula mengalami kegagalan dalam mengalokasikan sumber daya secara efisien apabila terdapat hubungan antar perusahaan atau antara perusahaan dengan individu yang tidak dapat dicerminkan dengan baik oleh harga pasar. Hal ini terjadi karena adanya eksternalitas, yaitu suatu pengaruh dari aktivitas perusahaan terhadap kehidupan individu yang tidak secara langsung diperhitungkan oleh bekerjanya sistem harga normal.[6]
4. Skenario keseimbangan umum
Misalkan dalam sebuah perekonomian ada sepuluh juta barang, jika semua barang mempunyai struktur pasar bersaing sempurna, maka penawaran dan permintaan dari sepuluh juta barang tersebut akan sama. Kondisi ini disebut terjadi keseimbangan umum. Semua orang Indonesia telah mengoptimalkan utilitynya, semua orang puas. Dalam kondisi seperti ini tidak ada seorang pun yang mampu menaikkan kepuasannya tanpa mengurangi kepuasan orang lain. Dengan kata lain semua orang telah mengoptimalkan keputusannya. Semua konsumen telah menentukan pola konsumsinya dan semua produsen telah menentukan pola produksinya.[7]
5. Keseimbangan Harga Pasar
Harga suatu barang terbentuk oleh interaksi antara permintaan agregat (permintaan pasar) dan penawaran agregat barang (penawaran pasar) tersebut. Permintaan barang terhadap suatu barang adalah jumlah dari semua permintaan individu-individu konsumen relatif kecil (negligible) disbanding jumlah permintaan pasar. Oleh karena itu masing-masing konsumen tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi permintaan pasar.[8]
Sedangkan penawaran terhadap suatu barang adalah jumlah dari semua penawaran individu-individu produsen barang tersebut. Jumlah produk yang dihasilkan produsen relatif kecil disbanding jumlah persediaan pasar. Oleh karena itu masing-masing produsen tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi penawaran pasar (market power) sehingga masing-masing produsen tidak mampu merubah harga pasar.
Menurut hukum kesejahteraan ekonomi yang pertama, harga yang dibentuk oleh struktur pasar inilah yang mampu menghasilkan alokasi sumberdaya dengan total kesejahteraan tertinggi untuk sebuah perekonomian.
Dalam hal ini terjadi keseimbangan untuk dua barang, permintaan dan penawaran untuk kedua barang tersebut adalah sama, dan dalam kondisi ini masing-masing produsen mengoptimalkan utility mereka. Keseimbangan untuk semua barang dalam sebuah perekonomian disebut keseimbangan umum (general equilibrium). Secara umum dalam suatu perekonomian jumlah barangnya tidak hanya satu dua barang namun terdapat banyak barang. Jika dalam perekonomian terdiri atas banyak barang dan semua harga barang terbentuk melalui mekanisme pasar bersaing sempurna. Maka sumber daya yang ada akan dialokasikan secara optimal.[9]
Terkadang fokus analisis hanya untuk satu barang. Teknik analisis ini biasa disebut analisi parsial dan bentuk keseimbangannya disebut keseimbangan parsial. Dalam analisis ada faktor penting yang dikesampingkan yaitu faktor hubungan antara dua barang. Bentuk hubungan antara dua barang bisa saling menggantikan (substitusi), melengkapi (komplemen) dan tidak berhubungan (independent). Jika dua barang tidak bersifat saling independen, maka permintaan barang yang satu akan mempengaruhi permintaan barang yang lainnya. Karakteristik inilah yang membuat analisis keseimbangan umum menjadi rumit, terutama jika jumlah barang dalam analisis menjadi banyak.
6. Teori Pasar
Dalam teori pasar, harga yang merupakan sinyal kelangkaan suatu barang/sumber daya, memegang peran dalam alokasi sumberdaya dan distribusi pendapatan (melalui harga/pendapatan dari faktor produksi/input). Dalam melakukan optimasi alokasi sumber daya, pelaku ekonomi akan cenderung mengkonsumsi/ menggunakan barang/input relatif sedikit untuk barang yang harganya tinggi.[10] Harga yang merupakan faktor penting dalam alokasi sumberdaya biasanya terbentuk melalui interaksi penawaran produsen seperti dalam pasar bersaing sempurna adalah bahwa harga bisa terbentuk tanpa interaksi langsung antara produsen dan pembeli.
7. Hukum Permintaan
Permintaan terhadap barang atau jasa didefinisikan sebagai : kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk membelinya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu.[11]
Dalam analisis permintaan terhadap suatu barang atau jasa, ditelaah faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kuantitas atau jumlah barang/jasa yang diminta oleh konsumen. Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan suatu barang, yang paling utama adalah harga dari barang itu sendiri. Faktor lain yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang adalah faktor pendapatan masyarakat, harga barang lain, jumlah penduduk serta selera.[12]
8. Hukum Penawaran
Penawaran barang atau jasa didefinisikan sebagai : kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk menjualnya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu.[13]
Analisis penawaran juga mengasumsikan suatu periode tertentu, dan bahwa faktor-faktor penentu penawaran selain harga barang tersebut dianggap tidak berubah atau konstan (ceteris paribus). Hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harga barang adalah hubungan searah. Jika harga barang tinggi maka akan lebih banyak orang yang melihat potensi mendapatkan keuntungan dengan menjual barang yang diproduksi atau dimilikinya, sehingga jumlah penawaran barang tersebutpun tinggi.[14]
Sebaliknya apabila harga barang turun, maka jumlah penawaran pun akan turun. Lebih sedikit orang yang dapat memperoleh keuntungan dari harga yang rendah, sedangkan mereka yang tidak memperoleh keuntungan dari harga yang rendah akan menunda penjualan, akibatnya jumlah penawaran di pasar pun berkurang.
Keseimbangan permintaan barang dan penawaran menghasilkan harga keseimbangan yang lebih tinggi dan kuantitas keseimbangan yang lebih rendah. Tampak bahwa dengan memasukkan biaya polusi ke dalam struktur biaya perusahaan, jumlah barang yang dipertukarkan di pasar menjadi lebih rendah, artinya perusahaan memproduksi lebih sedikit barang, dan dengan demikian lebih sedikit polusi yang dihasilkan.[15]
Faktor yang mempengaruhi penawaran menurut Ibnu Khaldun adalah banyaknya permintaan, tingkat keuntungan relative (tingkat harga), tingkat usaha manusia (produktivitas), besarnya tenaga buruh termasuk ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, keamanan dan ketenangan, serta kemampuan teknik dan perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi permintaan adalah pendapatan, jumlah penduduk, kebiasaan dan adat istiadat masyarakat, serta pembangunan dan kemakmuran masyarakat secara umum.
KESIMPULAN
Keseimbangan umum atau equilibrium adalah kondisi dimana jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran. Jumlah barang pada keadaan itu disebut kuantitas keseimbangan. Tingkat harga yang membentuk keadaan keseimbangan itu disebut harga keseimbangan.
Keseimbangan umum bisa terjadi pada harga barang, penawaran barang dan permintaan barang, juga pada keseimbangan umum pada pasar persaingan sempurna dan pada pasar persaingan tidak sempurna.
Keseimbangan permintaan barang dan penawaran menghasilkan harga keseimbangan yang lebih tinggi dan kuantitas keseimbangan yang lebih rendah. Tampak bahwa dengan memasukkan biaya polusi ke dalam struktur biaya perusahaan, jumlah barang yang dipertukarkan di pasar menjadi lebih rendah, artinya perusahaan memproduksi lebih sedikit barang, dan dengan demikian lebih sedikit polusi yang dihasilkan.
Misalkan dalam sebuah perekonomian ada sepuluh juta barang, jika semua barang mempunyai struktur pasar bersaing sempurna, maka penawaran dan permintaan dari sepuluh juta barang tersebut akan sama. Kondisi ini disebut terjadi keseimbangan umum.
By Rosdiana Manaf, dkk
[1]Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hal. 96.
[2]Sunaryo T, Ekonomi Manajerial, Aplikasi Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: Erlangga, 2001), hal. 27.
[3]http://blog.unila.ac.id/radengunawans/files/2010/05/Ringkasan-Bab-13-by-Gunawan.pdf, diakses tanggal 18 Desember 2010.
[4]Ibid
[5]Ibid., hal. 5.
[6]Ibid
[7]Sunaryo, Ekonomi…, hal. 27.
[8]Ibid., hal. 26.
[9]Ibid., hal. 27.
[10]Ibid., hal. 34.
[11]Mustafa Edwin, Pengenalan Eksklusif…, hal. 80.
[12]Ibid.
[13]Ibid., hal. 89.
[14]Ibid., hal. 90.
[15]Ibid., hal. 98.
belegug siah
ReplyDeletemakasih mbak, artikelnya sangat membantu
ReplyDelete