Wednesday, January 25, 2012

Benarkah Membuat Skripsi itu Sulit?


Ingin segera menyelesaikan kuliah dan mencari pekerjaan adalah impian setiap orang. sebelum menyelesaikan kuliah, setiap mahasiswa diwajibkan membuat sebuah penelitian dalam bentuk skripsi.  Banyak diantara teman-teman saya yang mengatakan bahwa “membuat skripsi itu begitu sulit”, ada juga yang mengatakan “membuat skripsi adalah hal yang sangat mudah”, soalnya kita hanya mencopas dari sana-sini (ya maksudnya dari referensi buku-buku. hehee)

Dulu, saat saya sedang membuat skripsi, perpustakaan sudah menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi setiap hari, kecuali pada hari-hari libur. Perpustakaan yang dulunya hanya kudatangi ketika ada tugas, baik individu maupun kelompok juga ketika meminjam buku yang tidak serutin sekarang. Kini perpustakaan menjadi tempat yang harus diasyikkan, walaupun  kadang mata terlalu berantakan dengan tumpukan buku-buku yang begitu tebal dan jumlahnya yang sangat banyak.

Perpustakaan menjadi salah satu alternatif untuk mencari berbagai referensi di buku, karena uang jajanku yang dikirim dalam sebulan tidak cukup untuk membeli buku-buku yang harganya mahal.

Diantara beberapa teman saya banyak yang mengeluh ketika membuat skripsi. Ini disebabkan karena mereka berfikir membuat skripsi itu adalah salah satu pekerjaan yang memberatkan, yang menguras banyak pikiran juga tenaga. Jika ditelusuri, memang proses membuat skripsi cukup menyulitkan. Pertama mahasiswa harus mengajukan judul atau permasalah yang ingin diteliti terlebih dahulu kepada dosen wali atau dosen pembimbing. Jika judul atau permasalahan tersebut diterima, selanjutnya adalah membuat proposal judul yang akan diseminarkan dan di uji oleh beberapa orang dosen. Tapi, jika judul atau permasalahan yang diajukan di tolak, misalnya dengan alasan bahwa masalah tersebut sudah pernah di teliti oleh peneliti sebelumnya atau kakak leting (kakak angkatan atas) atau judul yang ingin kita teliti tidak terdapat masalah yang menarik diangkat untuk diteliti. Jika judul tersebut di tolak maka dengan terpaksa mau tidak mau mahasiswa harus mencari permasalahan baru untuk diajukan ke dosen pembimbingnya.

Proses inilah yang membuat banyak mahasiswa mengeluh ketika membuat tugas akhir ini. Belum lagi, saat judul diseminarkan, kita harus siap mempertanggung jawabkan atas apa yang sudah kita rangkumkan dalam sebuah proposal. Jika saat pengajuan judul di awal kita lulus, maka belum tentu setelah seminar kita lulus juga. Tergantung bagaimana cara kita mempertahankan apa yang sudah kita tulis.

Nah, ketika saya menanyakan kepada teman-teman, “apa sich yang membuat kalian merasa terbeban ketika membuat skripsi?”
Berbagai macam alasanpun akhirnya sedikit terkuak salah satu diantaranya mengatakan “dosen pembimbingnya cerewet banget, cari referensinya susah banget, ada juga yang mengatakan bahwa ketika hari ini di bimbing A dan disuruh rubah menjadi B, maka dua atau tiga hari kemudian di suruh rubah kembali dari B menjadi A”, gila kan?? Terlihat raut wajah yang kesal dari mereka.
“pokoknya pusing dech, belum lagi ketika harus menghadapi dosen yang temperamental, sedikit saja kita salah ngomong, langsung marah-marah. Dan imbasnya adalah ketika biasanya skripsi di bimbing seminggu dua atau tiga kali, setelah kejadian itu bisa sampai dua minggu sekali bimbingan, belum lagi ketika menghadapi dosen yang super busy, yang sebentar-sebentar keluar kota, dan padat dengan jadwal mengajar di kampus lain sebagai dosen terbang, ah.. pokoknya ribet dan susah banget” terang mereka panjang lebar.

            Lha.. kalau masalah dosen dibuat orang lain pun akan sama toh? Terangku.
Mereka menggeleng tanda tidak setuju dengan pendapat saya. “Jika orang lain yang buat maka tugas kita hanya berhadapan dengan dosen langsung dan tidak dipusingkan dengan mencari referensidimana-mana".

Berbagai macam keluhan diutarakan teman-teman saya tentang sulitnya membuat skripsi. Padahal menurutku kesulitan itu karena mereka belum mengerjakannya. Mereka terlebih dahulu memelihara momok di otak yang selalu membisikkan kata "membuat skripsi itu sulit." Atau mungkin juga karena virus “malas” sudah tersebar di tubuh mereka?

Berkali-kali saya mencoba memberi motivasi kepada mereka, “ayolah kawan, jangan berfikir sesuatu hal yang dapat menumbuhkan paradigma bahwa membuat skripsi itu sulit sebelum kalian mengerjakannya, karena jika demikian maka sesuatu hal yang mudah sekalipun akan menjadi sulit untuk dikerjakan.”

Ada diantara mereka bahkan meminta bantuan saya untuk membuat skripsinya. Pertama saya ragu menerima tawaran itu, karena menurut saya itu menyangkut persoalan etika intelektual. Tapi mungkin juga ini adalah salah satu cara Tuhan membagi rejeki. Masalah etika pendidikan saat ini aku kesampingkan. Kalau semua orang berfikiran sama denganku, maka para pembuat skripsi pasti akan kehilangan sumber mata pencahariannya. Dalam hal ini saya menganut sistem simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).

Setelah saya menyelesaikan skripsi sendiri, baru kemudian saya fokus untuk membuat skripsi teman-teman. Tiga skripsi sekaligus. Bayaran yang mereka tawarkan juga sangat membantu pengeluaran bulananku, sampai saya tidak lagi meminta dikirimkan uang bulanan dari orang tua. Semenjak tawaran itu saya terima, hari-hariku selalu berkutat dengan buku-buku baik diperpustakaan maupun referensi lain di internet dan berbagai dokumen penunjang lainnya. Dalam waktu empat bulan, tiga skripsi tersebut berhasil kuselesaikan.

Setelah menyelesaikan tugas tersebut, kini kembali saya mengingatkan kepada teman-teman sekaligus membuktikan kepada mereka bahwa membuat skripsi tidak sesulit yang mereka lukiskan dalam ingatan selama ini. Karena sesuatu akan menjadi sulit apabila kalian melukiskan sesuatu itu dengan lukisan yang menakutkan kalian sendiri.

            “oke guys.. semoga kalian cepat selesai mengerjakan tugas akhir yaa. Aamiin
Salam !


Rumoh Aceh, (Selasa, 24012012 / 20:50)
By. Rose Dyana Manaf

16 comments:

  1. hmm.. ceritane jadi tukang bikin skripsi nih.. oke deh semoga makin banyak orderan ya :)

    nurut saya apa teman-teman anda gak sebaiknya garap ndiri ya skripsinya.. atau memang benar seperti kata judul posting ini ya

    "benarkah membuat skripsi itu sulit?"

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehee.
      aamin..aamii

      takut sama dosen pembimbingnya :D

      Delete
  2. hehe, gak sulit
    saya dulu bikin skripsi ampe ke dokter 6 kali
    ya cuma 6 kali dalam 6 bulan :D

    ReplyDelete
  3. hahaha.. ini hantu mahasiswa akhir... sulit itu hanya dibayangan, tapi tidak jika ikhlas mengerjakan. meski dosen slalu nyoret, hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya benar banget itu sobat..
      semua akan mudah2 saja kita tidak ada beban dalam mengerjakan.
      salam

      Delete
  4. Saleum,
    Nyatanya tetap saja kita dengar mereka kesulitan membuatnya dek, sampai2 ada yg teriak di pesbuk " Aku setreeeeeeessss....!!" hahaha. coba kalau disiapkan sejak dini bagaimana cara dan prosedur pembuatan skripsi tentu teriakan tersebut akan terganti dengan " Aku Luluuuuuuussss....".

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya bg..
      sters karena "berfikir" akan sangat capek saat mengolah dan menganalisa data :)

      Delete
  5. Saya bersyukur dosen pembimbing saya yang malah memberi saya topik dan materi. :D

    Ingat, skripsi bisa menjadi dua hal bagi mahasiswa. Bisa jadi skripSHIT atau bisa juga jadi skripSWEET. ^__^

    ReplyDelete
  6. tq sobat sudah sudi mampir ke rumahQ,..
    masalah pembuatan skripsi memang sangat rumit, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pembuatan skripsi menjadi lancar, diantaranya:
    1. pilihlah masalah yang menarik untuk diteliti
    2. telitilah masalah yang mudah di cari referensinya
    3. pelajari terlebih dahulu masalah yang ingin diteliti
    4. carilah tempat penelitian yang mudah diakses, atau mudah dalam memberikan data.

    ReplyDelete
  7. aku belom ngerasain skripsi. mudah2an nantidosen pepmbimbing baek dan tidak mencoret skripsi yang aku buat

    ReplyDelete
  8. Barangsiapa yang bertakwa kepada allah. Maka dia akan memberikan jalan pintas bagi hambanya yang kesulitan

    ReplyDelete
  9. barang siapa yang skripsinya belum pernah di coret niscaya dia menjadi bidadari

    ReplyDelete
  10. Good untuk motivasi nya.sukses tros

    ReplyDelete
  11. Skripsi itu mudah bagi mereka yang memang passionnya ke situ, dia terbiasa nulis karya tulis, tapi belum tentu bagi yang passionnya bukan kesitu. Dgn mewajibkan membuat ini, ini terkesan bahwa semua universitas memaksakan mahasiswa membuat ini baik yg punya passionnya maupun tidak.

    ReplyDelete

Bagaimana menurut Sahabat?
Silahkan tinggalkan Komentar Tapi Jangan SARA Yach...!!! ^_^