Judulnya kedengaran aneh. Tapi itulah yang terjadi pada Rabu (130711) sekitar jam 18:32 menjelang waktu shalat magrib wilayah Meureudu. Saya dan semua sepupu juga masyarakat sekitar di sibukkan oleh sebuah “beulangeng” atau panci masak. Hari itu adalah hari senujoeh kenduri nenek dan hari itu adalah hari puncak tamu datang melayat ke tempat kenduri. Semua anggota keluarga termasuk masyarakat gampong sangat sibuk melayani setiap tamu yang datang. Hari hampir menjelang siang adalah puncak tamu datang dari berbagai kota, mulai dari Medan, Lhokseumawe, Bireun, Jeunib, Ulee Gle, Merdu Kota, Tringgadeng, Sigli, hingga Banda Aceh.

Semua orang panik mencari “beulangeng”, beulangeng pada hari itu seperti seorang anak manusia yang jatuh ke air dan para Tim SAR sibuk mencarinya. Kami pada hari itu juga seperti Tim SAR yang mencari sebuah “belangeng” di sungai kecil itu. Sungguh sangat asyik juga karena semua orang ikut mencari “belangeng” tersebut. Waah “belangeng” pada hari ini seperti sebuah piala emas raja pada masa pemerintahan Nabi Yusuf yang di curi oleh keluarganya. Sangat berharga sekali. Bukan masalah murahnya harga belangeng tersebut, tetapi karena “kebersamaan” , maka beulangeng harus tetap di temukan. he heeee.... ^_^
By: Rosdiana Manaf
13 Juli 2011
(Rabu – 18:32 WIB)
cerita LIVE-nya pasti lebih seru .. hahahha ..
ReplyDeleteya pastinya....
ReplyDeleteheran jga habis baca...
ReplyDeletegk tau ambil intisarinya apa...
itu history.. jadi susah di ungkapkan lewat tulisan...
ReplyDelete