Friday, September 2, 2011

Beuracan

Kabut hitam menyelimuti cerahnya langit di Beuracan
Azan memang sudah di kumandangkan
Pertanda waktunya membayar kewajiban
Shalat Isya akan segera di laksanakan
Tapi bintang-bintang masih belum bermunculan
Keadaan diperparah dengan jatuhnya butiran mutiara di pipiku
Setelah mendung meradang
Beberapa waktu yang lalu..

Getir juga perih jika harus begitu
Tapi apa dayaku
Aku hanya ingin kalian tahu
Bahwa aku merindukanmu..

Gampong Mulieng dalam deraian air mata
Tanpa ada yang tahu kenapa
Hanya toresan kata-kata
Yang menemani malam yang tak berpurnama

Wahai yang di sana
Masih adakah hatimu untuk Dek na??
Wahai pujangga
Apa gerangan
Wahai teman, wahai rakan, wahai semua aku sudah tidak dapat merangkai kata

Tangan bergetar
Dada sesak
Sungai mata pun terus mengalir bak samudra
Sangat menyiksa..
Ini realita
Ini hidupnya Dek na..
Sekarang katakan saja apa yang kamu punya
Untuk membuat Dek na bahagia ^^

Rumoh Aceh (Kamis, 1 September 2011 / 20:02)
By. Rose Dyana Manaf

No comments:

Post a Comment

Bagaimana menurut Sahabat?
Silahkan tinggalkan Komentar Tapi Jangan SARA Yach...!!! ^_^