Tiba-tiba angin berdesir dan turut mengangini sawah-sawah yang dipenuhi padi nan indah
Cemas nan deru teriakan yang senyap
Cuaca mulai pucat
Pekat
Kaukah senyum yang terukir di balik langit hari ini..
Jiwa-jiwa melayang pilu
Karena cahaya terlampau malas
Dan ketika awan-awan melintas bergumul-gumul
Kau terus saja terbawa oleh kencangnya angin..
Semua seperti mimpi.. Hilang dan penantian yang tak berarti.. Tanpa tujuan yang berarti kau terus pergi bersama desiran angin
Padahal aku masih terpatung
Menatap putih di angkasa itu.
Rumoh Aceh (Sabtu, 3 September 2011 / 14:55)
By. Rose Dyana Manaf
No comments:
Post a Comment
Bagaimana menurut Sahabat?
Silahkan tinggalkan Komentar Tapi Jangan SARA Yach...!!! ^_^