Rihoen..
Hanya satu kata
Tapi sangat menyiksa di malam sabtu ini.
Rihoen..
Hanya satu kata
yang membidani lahirnya cintaku
Rihoen..
Satu kata yang menghadirkan beragam rasa.
Rihoen..
Satu kata yang membuatku bertindak gila.
Rihoen..
Hanya satu kata yang ingin kukatakan padamu.
aku menunggumu
"Aku rihoen" :(
Rumoh Aceh (Jum'at, 09122011 / 20:45)
By. Rose Dyana Manaf
Saleum,
ReplyDeletesampai sekarang belum tau apa itu "rihoen" dek...
saleum dmilano
wassalam,
ReplyDeleteRihoen itu sama artinya dengan Rindu atau kangen bg,
itu bahasa Atceh :)
wassalam
Sinonim bagi "rihôn" dalam bahasa Achèh adalan "meuchén".
ReplyDeleteNote : Penggunaan tanda aksen (è, é, ë, ö, ô) sangat penting dalam penulisan bahasa Achèh, agar mereka yang tidak awam dengan bahasa ini mampu mengerti 'bunyi' satu kata, karena fonetik (bunyi2an) dalam bahasa Achèh lebih banyak dari bahasa Indonesia.
-Ee ([ə]*) dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "dekat"; contohnya: le (banyak).
-Èè ([ɛ]*) dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "bebek"; contohnya: pèng (uang), pèh (pukul/tumbuk), dll.
-Éé ([e]*) dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "kue"; contohnya: lé (oleh).
-Ëë, tidak ditemui padanannya dalam bahasa Indonesia.
-Öö ([ʌ]*) dibaca seperti huruf vokal dasar /ɔ/, tetapi diucapkan dengan mulut terbuka; contohnya mantöng (masih), böh (buang),
-Ôô ([o]*) dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "soto", "foto", "tato"; contohnya: bôh (taruh), sôh (tinju), tôh (mengeluarkan).
-Oo ([ɔ]*) dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "tolong", "bom"; contohnya: boh (buah), soh (kosong), toh (mana)
http://www.facebook.com/notes/safar-manaf/kekhasan-fonetik-dalam-bahasa-acheh/301962713176445
Terima Kasih
terimakasih / sabah bg Safar Manaf atas penjelasannya..
ReplyDeletesaya sangat awam tentang penulisan bahsa Aceh yang benar.
^^